Jangan Bungkam Emosi Anak Laki-Laki, Bisa Jadi Suami Dingin Saat Dewasa
Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:08 WIB
Sumber :
- freepik.com
- Sulit mengungkapkan perasaan kepada pasangan.
- Cenderung diam ketika ada konflik, bukan karena tidak peduli, tetapi bingung harus berkata apa.
- Kurang responsif secara emosional, sehingga pasangan bisa merasa tidak dicintai.
- Membawa luka batin lama, yang tidak pernah terselesaikan sejak kecil.
Inilah sebabnya, suami yang tampak dingin bukan selalu tanda ia tidak sayang. Bisa jadi, sejak kecil ia tidak pernah diajarkan cara mencintai dengan hangat.
Bagaimana Cara Orang Tua Membantu?
Agar anak laki-laki tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional, orang tua perlu memberikan ruang aman sejak dini. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Validasi perasaannya. Jangan abaikan tangis atau marahnya. Katakan, “Ayah tahu kamu sedih,” atau “Ibu mengerti kamu marah.”
- Ajarkan bahasa emosi. Kenalkan kosakata perasaan seperti senang, kecewa, cemas, bangga, takut, supaya dia bisa menamai emosinya.
- Contohkan cara sehat mengekspresikan rasa. Tunjukkan bahwa menangis bukan aib, dan berbicara tentang perasaan adalah hal yang wajar.
Seperti yang dikatakan Bunda Elly Risman, “Laki-laki sejati bukan yang tidak pernah menangis, tetapi yang tahu kapan harus kuat, dan kapan harus jujur pada hatinya.”
Ingat, Anak Laki-Laki adalah Calon Pemimpin
Halaman Selanjutnya
Anak laki-laki hari ini adalah calon suami, calon ayah, sekaligus calon pemimpin esok hari. Jika sejak kecil ia tidak diajarkan mengenali emosinya, maka sulit baginya menjadi pendamping hidup yang hangat, apalagi menjadi ayah yang penuh kasih. Didiklah mereka bukan dengan membungkam, melainkan dengan kasih yang menguatkan.