Tidur Anak Bukan Sekadar Istirahat: Ini 9 Fakta Penting yang Perlu Moms Tahu

Ilustrasi anak tidur
Sumber :
  • freepik.com

Parenting – Moms and Dads, tahu nggak? Tidur bukan cuma waktu istirahat bagi anak, tapi juga momen penting untuk tumbuh kembang otaknya, regenerasi sel tubuh, hingga pembentukan emosi yang stabil.

Sayangnya, masih banyak orang tua yang menganggap jam tidur anak bisa disesuaikan “nanti aja kalau sempat tidur siang”. Padahal, pola tidur yang tidak teratur bisa berdampak jangka panjang pada konsentrasi, suasana hati, bahkan pertumbuhan anak.

1. Tidur Siang Tidak Wajib Setelah Usia 4 Tahun

Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), anak usia 3–5 tahun membutuhkan total tidur sekitar 10–13 jam per hari. Jadi, jika anak Moms sudah berusia 4 tahun dan tidur malamnya cukup (sekitar 11 jam), ia boleh saja tidak tidur siang. Fokusnya bukan pada “tidur siang atau tidak”, tetapi memastikan total waktu tidurnya cukup.

2. Anak di Atas 1 Tahun Idealnya Tidur Pulas Hingga Pagi

Pakar tumbuh kembang anak, dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), menjelaskan bahwa di atas usia 1 tahun, anak umumnya sudah bisa tidur nyenyak semalaman. Bila masih ingin menyusu, lakukan secara bertahap dan hindari frekuensi berlebihan agar tidak mengganggu ritme tidurnya.

3. Kekurangan Vitamin D Bisa Ganggu Kualitas Tidur

Penelitian dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa anak yang kekurangan vitamin D tidur sekitar 50 menit lebih singkat dan 43 menit lebih larut dibanding anak dengan kadar vitamin D cukup. Jadi, selain jadwal tidur, penting juga memastikan asupan vitamin D dari sinar matahari pagi dan makanan bergizi.

4. Bayi 8 Bulan Masih Sering Terbangun di Malam Hari? Waspada!

Menurut dr. Tiwi Prasetyo, Sp.A(K), bayi usia 8 bulan yang masih sering terbangun lebih dari tiga kali tiap malam bisa jadi mengalami gangguan tidur yang menghambat perkembangan otak dan emosi. Perhatikan rutinitas dan kualitas tidurnya, bukan hanya lamanya.

5. Jangan Gunakan Bantal untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Bayi di bawah usia 1 tahun sebaiknya tidur tanpa bantal. Hal ini ditegaskan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) karena penggunaan bantal dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak akibat kesulitan bernapas saat tidur.

6. Sleep Training Boleh Dimulai dari Usia 6 Bulan

Sleep training bukan berarti “membiarkan anak menangis”, melainkan membantu anak mengenali rutinitas tidur yang sehat. dr. Meta Hanindita menjelaskan bahwa sleep training yang dilakukan dengan lembut bisa membantu anak tidur lebih cepat, lebih lama, dan lebih mudah disapih nantinya.

7. Tidur Terlalu Malam Bisa Ganggu Pertumbuhan

Tidur lewat dari jam 9 malam dapat mengganggu pelepasan hormon pertumbuhan yang optimal antara pukul 23.00–02.00. Karena itu, pastikan anak mulai tidur sebelum jam 9 malam dan hindari paparan layar (screen time) setidaknya satu jam sebelum tidur.

8. Batasi Tidur Sore, Maksimal Sampai Jam 4 Sore

Tidur sore terlalu lama bisa membuat anak sulit tidur malam. Idealnya, anak bangun maksimal pukul 4 sore agar tubuhnya punya waktu cukup untuk lelah secara alami menjelang malam.

9. Jangan Nyalakan Lampu Saat Anak Terbangun

Ketika anak terbangun di malam hari, hindari menyalakan lampu terang. Cahaya dapat mengirim sinyal ke otak bahwa waktu tidur sudah berakhir, membuat anak menjadi aktif kembali. Gunakan pencahayaan redup jika perlu menenangkannya.

Moms and Dads, tidur adalah “vitamin alami” bagi anak. Bukan hanya membuat tubuh segar, tapi juga memengaruhi perilaku, emosi, bahkan kecerdasan anak di masa depan.

Seperti kata dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), “Anak yang tidur cukup bukan hanya lebih sehat, tapi juga lebih bahagia, fokus, dan mudah diatur.” Jadi, yuk bantu anak tidur lebih baik dengan rutinitas yang teratur, suasana kamar yang nyaman, dan kasih sayang penuh sebelum tidur. Ingat, tidur yang baik adalah pondasi tumbuh kembang anak yang optimal.