Simak! Ini 3 Tips Mencegah Anak agar Tidak Berkata Kasar

Ilustrasi anak tantrum
Sumber :
  • freepik.com

Parenting – Setiap anak memiliki kemampuan untuk menyerap ribuan kosakata sejak dini. Tetapi, jika yang masuk justru bahasa kasar, ditambah kurang pelukan dan sering dibentak, otaknya bisa membentuk pola sumbu pendek.

Pegiat parenting, Bendri Jaisyurrahman menyebut, ada tiga hal yang bisa dilakukan orang tua, agar anak tidak berkata kasar dan memiliki sopan santun dalam bertutur kata.

1. Berikan Asupan Bahasa yang Baik

Para ahli mengatakan, anak berusia 0- 2 tahun menyerap 5 ribu sampai 10 ribu kosakata setiap hari. Maka mulai dari sini, orang tua harus memberikan asupan bahasa yang baik agar anak menjadi pribadi yang baik dan santun. Lalu bagaimana jika sudah terlanjur? Maka lakukan evaluasi, kerap orang tua membiarkan anak merekam bahasa tanpa bimbingan atau sortir.

Bahasa itu bisa dari lingkungan sekitar, memberikan smartphone terlalu cepat, hingga tayangan tidak mendidik. Kalau ini sudah terjadi, maka wajib kita melakukan upaya untuk memperbaiki isi kepala yang mempengaruhi iwa anak.

2. Berikan Hak Anak Sejak Kecil

Penyebab kedua anak sering berkata kasar adalah ia tengah menunjukkan kegelisahan karena tidak mendapatkan hak pada masa kecil. Dua hak itu adalah sentuhan dan pelukan. Dua hal ini mampu memberikan ketenangan kepada anak.

Ini termaktub dalam surah Az- Zumar ayat 23. Orang tua harus sering memeluk anak dan memberikan sentuhan kulit seperti mengusap punggung, pipi, dan ubun, atau bagian kulit yang memberikan ketenangan saat disentuh. Jika anak kurang suka, maka bisa memakai trik khusus seperti mengusap kulit anak saat tidur.

3. Perbaiki Otak Reptil

Otak reptil atau sang penjaga atau batang otak. Otak ini terletak paling belakang di otak kita ia berupa batang yang menghubungkan otak dengan tulang belakang. Otak reptil berfungsi mengatur gerak reflek dan keseimbangan pada tubuh manusia. Otak inilah yang memerintahkan kita untuk bergerak jika terjadi bahaya ataupun melindungi kita dari bahaya fisik. Otak reptil akan aktif apabila orang merasa takut, stres, terancam, marah atau saat lelah. Teriakan kepada anak saat kecil itu akan mempertebal otak reptil anak dan merusak saraf otak. Batang otak yang terlalu tebal akan membuat anak sumbu pendek.

Adapun, beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua, antara lain:

Pertama, mengusap ubun-ubun anak. Ini dilakukan Rasulullah saat mendapati ada anak-anak yang melakukan kesalahan. Ini berfungsi memperbaiki sel otak yang rusak karena sering diteriaki. Bisa disiasati dengan pura-pura menyisir kepala anak atau dilakukan saat anak tidur.

Kedua, sering bisiki kalimat-kalimat menenangkan di telinga anak. Misalnya dengan membisiki, 'kamu hebat, kamu luar biasa' dan kalimat menenangkan lainnya. Bisa juga saat anak sudah tidur, terutama 15 menit pertama.

Ketiga, teknik thinking skill. lni sebuah teknik mengajari anak mengambil keputusan. "Kita bisa melatih daya pikirnya supaya tidak sumbu pendek, latih korteksnya untuk mengambil keputusan, salah satunya dengan sering membuat atau melatih berpikir dengan pertanyaan why? abang kenapa sih bisa begini?".