Travelling Sejak Dini: Rahasia Anak Lebih Pintar, Percaya Diri & Mudah Beradaptasi
- freepik.com
Parenting – Banyak orang tua yang masih memandang liburan keluarga hanya sebatas kegiatan hiburan dan refreshing semata. Bahkan, sebagian beranggapan bahwa travelling bersama anak hanyalah aktivitas konsumtif yang menghabiskan biaya dan waktu.
Padahal, di balik itu semua, terdapat nilai yang jauh lebih mendalam dan berharga bagi tumbuh kembang anak. Menurut The Travel Psychologist (2020) serta studi Family Travel & Well Being (2019), bepergian bersama anak sejak usia dini bukanlah pemborosan, melainkan investasi jangka panjang bagi perkembangan fisik, emosional, dan mental mereka.
Anak yang terbiasa melakukan perjalanan akan berinteraksi dengan berbagai situasi baru. Mulai dari suasana, budaya, bahasa, hingga lingkungan yang berbeda dari kesehariannya di rumah. Pengalaman-pengalaman ini terbukti membantu anak lebih adaptif, percaya diri, dan memiliki daya pikir kreatif yang lebih tinggi. Dengan kata lain, travelling bukan sekadar jalan-jalan atau bersenang-senang, melainkan pengalaman belajar hidup yang nyata yang memperkaya cara pandang anak terhadap dunia.
Melalui artikel ini ingin mengajak para orang tua melihat liburan keluarga dari perspektif baru, bukan hanya sebagai rekreasi, tetapi juga sebagai kesempatan emas untuk memberikan pengalaman berharga yang akan dibawa anak hingga dewasa.
1. Travelling Mengasah Prestasi dan Kecerdasan Anak
Penelitian Family Travel & Well Being (2019) menemukan bahwa anak yang terpapar pengalaman baru saat travelling menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif, bahasa, dan sosial. Bertemu lingkungan baru, suara baru, dan situasi berbeda melatih otak anak untuk memproses informasi lebih kaya. Otak yang sering “berolahraga” dengan rangsangan baru ini menjadi lebih aktif, sehingga anak lebih mudah memahami pelajaran dan berpikir kritis.