Waspada! Tanda-Tanda Pembukaan Tanpa Kontraksi yang Harus Disadari Ibu Hamil

Ilustrasi Melahirkan
Sumber :
  • Freepik.com

ParentingIbu hamil perlu waspada dan mengantisipasi timbulnya pembukaan tanpa kontraksi. Pasalnya, pembukaan bisa  muncul tanpa rasa sakit atau mulas. Kondisi ini penting dikenali agar Bumil tahu kapan harus waspada dan segera mencari pertolongan medis, terlebih di akhir masa kehamilan.

Dikutip dari alodokter.com, pada proses persalinan normal, pembukaan jalan lahir umumnya disertai kontraksi rahim yang teratur dan makin kuat. Namun, ada kalanya pembukaan dapat terjadi tanpa kontraksi yang jelas, yang mana kondisi ini dikenal sebagai silent labor atau pembukaan tanpa kontraksi.

Tanda-tanda pembukaan tanpa kontraksi sering membuat Bumil bingung karena tidak menimbulkan rasa nyeri yang biasanya menjadi ciri awal persalinan. Bahkan, banyak ibu hamil yang baru menyadari pembukaan persalinan setelah menjalani pemeriksaan oleh bidan atau di rumah sakit. 

Hal ini tidak jarang membuat ibu mengira dirinya masih dalam masa kehamilan biasa, padahal sudah terjadi perubahan pada leher rahim dan persalinan mungkin semakin dekat.

Inilah Tanda-Tanda Pembukaan Tanpa Kontraksi pada Ibu Hamil

Berikut beberapa tanda-tanda pembukaan tanpa kontraksi yang perlu Bumil waspadai:

1. Keluarnya lendir bercampur darah (bloody show)

Lendir kental disertai bercak darah yang keluar dari vagina menandakan leher rahim mulai membuka. Ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil saat serviks (leher rahim) melunak dan menipis. Meski tidak sakit, keluarnya lendir ini sering muncul sebelum atau tanpa kontraksi.

2. Perubahan bentuk perut 

Perut terasa turun atau posisi bayi lebih rendah dari biasanya merupakan salah satu tanda-tanda pembukaan tanpa kontraksi. Hal ini terjadi karena kepala bayi mulai masuk ke rongga panggul. Bumil mungkin merasa napas lebih lega, tapi tekanan di bawah perut menjadi lebih sering. 

3. Merembesnya air ketuban 

Air ketuban dapat keluar sedikit demi sedikit atau menetes tanpa disadari, biasanya bening dan tidak berbau. Kadang, merembesnya cairan ketuban ini sulit dibedakan dengan keputihan. Namun, jika cairan terus keluar dan membasahi pakaian dalam, sebaiknya segera periksa ke dokter. 

4. Ditemukan pembukaan saat pemeriksaan ke dokter atau bidan

Pada pemeriksaan dalam, tenaga kesehatan dapat mengetahui apakah serviks sudah mulai terbuka meskipun Bumil belum merasakan mulas. Bumil perlu tahu bahwa pembukaan sering tidak disadari karena tidak menimbulkan keluhan yang jelas. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksi pembukaan sejak dini.

5. Sering buang air kecil atau ingin buang air besar

Tanda yang harus diwaspadai lainnya adalah sering buang air kecil atau selalu ingin buang air besar. Kandung kemih dan usus yang mendapatkan tekanan dari kepala bayi membuat Bumil merasakan keluhan ini. Kadang, keluhan ini juga disertai dengan sensasi seperti ingin mengejan, tetapi tidak disertai nyeri. 

6. Nyeri di punggung bawah

Tanda-tanda pembukaan tanpa kontraksi lainnya adalah nyeri di punggung bawah. Rasa nyeri atau pegal di punggung bagian bawah sering kali samar, tidak seperti kontraksi yang datang dan pergi. 

Nyeri ini bisa terasa terus-menerus atau hanya sesekali, biasanya akibat perubahan posisi janin menjelang pembukaan. Meski terasa ringan, tetap perlu diwaspadai, apalagi jika disertai keluhan lain.

Hal yang Perlu Diwaspadai dari Pembukaan Tanpa Kontraksi

Meskipun pembukaan tanpa kontraksi jarang terjadi, penting untuk mewaspadai beberapa hal berikut:

1. Risiko infeksi

Jika air ketuban merembes lama tanpa kontraksi, kuman bisa masuk ke rahim dan menyebabkan infeksi pada ibu atau bayi. Infeksi ini dapat membahayakan kesehatan dan memerlukan penanganan medis segera. Karena itu, penting untuk segera ke dokter jika cairan ketuban keluar tanpa kontraksi.

2. Potensi persalinan lebih lama

Tidak adanya kontraksi yang kuat bisa membuat proses pembukaan serviks berjalan lambat. Hal ini dapat menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dari biasanya. Kadang, dokter perlu memberi stimulasi atau tindakan medis untuk mempercepat proses persalinan.

3. Risiko terlambat ke rumah sakit

Karena tidak merasakan tanda khas persalinan, Bumil bisa saja terlambat pergi ke rumah sakit. Keterlambatan ini berisiko, jika ketuban sudah pecah atau terjadi komplikasi lain. Semakin cepat Bumil datang ke fasilitas kesehatan, semakin optimal penanganan yang diberikan.

4. Tidak semua ibu mengalaminya

Pembukaan tanpa kontraksi lebih sering terjadi pada persalinan kedua atau berikutnya, serta ibu dengan leher rahim yang lebih elastis. Namun, tetap ada kemungkinan terjadi pada kehamilan pertama. Pemantauan rutin oleh tenaga kesehatan tetap penting bagi semua ibu hamil.

Tanda-tanda pembukaan tanpa kontraksi memang tidak selalu mudah dikenali. Namun, dengan memahami ciri-cirinya, Bumil dapat segera mengambil langkah yang tepat bila mengalaminya. 

Selalu waspadai perubahan pada tubuh Bumil ya, terutama jika terjadi perdarahan banyak, demam, cairan ketuban berwarna kehijauan atau berbau, atau gerakan janin terasa berkurang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi atau fasilitas kesehatan terdekat agar proses persalinan berjalan aman.