Emosi Bisa Pengaruhi Keuangan, Ini 4 Tips Cerdas Ibu Ambil Keputusan Finansial Tanpa Nyesel

Ibu Bekerja
Sumber :
  • Pixabay/ Karolina Grabowska

Parenting – Di tengah kesibukan mengurus anak, kerja, sampai jaga emosi seisi rumah, ibu juga jadi penentu utama urusan keuangan keluarga. Tapi pernah nggak sih, Bu, ngerasa emosi yang lagi naik-turun malah jadi gampang bikin keputusan keuangan jadi impulsif? Misalnya, habis capek kerja tiba-tiba checkout keranjang belanja buat “healing”, beli mainan anak karena rasa bersalah terlalu sibuk, atau bahkan nekat pakai pinjaman daring karena kepepet kebutuhan mendesak, kayak bayar sekolah dan belanja kebutuhan rumah tangga. Nggak salah kok, Bu, tapi yuk mulai lebih sadar. Karena, emosi yang nggak stabil ini memang seringkali mempengaruhi keputusan finansial yang kita buat, tanpa kita sadari. 

Faktanya, data Kredivo dan Katadata Insight Center 2024 menunjukkan, hampir 5 dari 10 pengguna Paylater itu perempuan, loh, dan kebanyakan berusia 18–35 tahun. Data pinjaman daring juga nggak kalah menarik, karena perempuan ternyata mendominasi dengan lebih dari 50 persen peminjam pada tahun 2024 lalu. Ini jadi sinyal kalau akses ke kredit digital, baik Paylater maupun pinjaman daring, makin terbuka lebar, termasuk untuk para ibu yang punya peran penting menentukan masa depan keuangan keluarga.

 

Tapi, Bu, dibalik akses cepat dan solusi kredit digital, ibu juga perlu tetap mawas diri nih. Soalnya, data dari Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI OJK) mencatat lebih dari 15 ribu aduan terkait pinjaman ilegal sepanjang 2024, dan yang paling banyak melapor justru perempuan usia produktif di 26–35 tahun. Jadi, alih-alih mau mencari solusi, akses kredit digital yang nggak dibarengi sama pemahaman malah bisa jadi boomerang buat ibu. 

 

Menurut Marissa Meditania, M.Psi., Psikolog, banyak ibu yang berperan sebagai "menteri keuangan" keluarga dan sering kali membuat keputusan finansial dalam kondisi yang kurang ideal. “Bukan karena tidak peduli, tapi karena harus bertindak cepat di tengah rutinitas yang padat dan dorongan kuat untuk melindungi keluarga di tengah rutinitas yang padat dan akses edukasi yang belum merata. Keputusan finansial sering diambil sambil masak, antar anak, atau mengurus rumah. Akhirnya, kebutuhan hari ini terasa lebih penting daripada memikirkan dampaknya di kemudian hari,” jelas Marissa lewat rilis yang diterima VIVA Parenting.