5 Kalimat Ajaib yang Bisa Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual
- freepik.com
Parenting – Saat ini kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur semakin sering muncul di media. Kalimat banyak orang tua yang posesif dengan frasa 'akan menjaga anak 24 jam' sering terdengar, tapi nyatanya orang tua tidak bisa selalu mendampingi anak, apalagi ketika mereka mulai sekolah, berada di luar rumah, atau saat bersama pengasuh/guru.
Oleh karena itu, perlindungan anak tidak hanya soal pengawasan eksternal, tetapi juga soal kemampuan anak untuk melindungi dirinya sendiri.
Memberikan “bekal” atau pernyataan perlindungan dalam bahasa yang mudah dipahami anak menjadi salah satu langkah penting. Perlindungan ini berlaku kepada anak perempuan dan anak laki-laki juga ya Moms.
Beberapa lembaga perlindungan anak seperti Komnas Anak dan Save the Children Indonesia juga rutin mengkampanyekan bahwa orang tua dan sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan literasi perlindungan diri anak, bukan hanya mengandalkan pengawasan eksternal.
Artikel ini akan membahas mengapa hal tersebut penting, bagaimana mengajarkannya, dan contoh kelima kalimat penting yang bisa Moms & Dads ajarkan agar anak memiliki pertahanan diri
Kenapa perlindungan diri anak itu penting?
1. Batas pengawasan orang tua terbatas. Moms and Dads tidak bisa selalu mengawasi anak di semua situasi misal di sekolah, di jalan, di rumah teman, di luar ruangan. Aehingga anak perlu memiliki pemahaman sendiri tentang batas-batas yang aman.
2. Anak yang sadar hak tubuhnya lebih waspada. Anak yang memahami bahwa tubuhnya adalah miliknya sendiri lebih mungkin menolak ketika seseorang melakukan hal yang tidak pantas.
3. Pencegahan lewat edukasi. Banyak kasus pelecehan terjadi bukan oleh sosok asing saja, melainkan oleh orang-orang yang dikenal (tetangga, saudara jauh, tutor, teman orang tua, pengasuh). Anak yang diajarkan perlindungan diri sejak dini lebih siap menolak atau melaporkan hal-hal yang buruk kepada orang tua.
4. Membangun komunikasi dan kepercayaan. Dengan mengajarkan agar anak bisa bercerita bila ada yang tidak nyaman, kita memperkuat relasi emosional dan membuat anak merasa “aman punya tempat curhat”.
5. Mengurangi trauma dan laten. Bila anak memiliki keberanian untuk menyuarakan bila ada pelecehan, trauma bisa diatasi lebih cepat dan tindakan bisa dilaporkan sedini mungkin.
5 Kalimat Perlindungan yang Bisa Diajarkan kepada Anak
Berikut lima kalimat yang bisa Moms & Dads gunakan sebagai “mantra perlindungan diri” bagi anak:
1. Tubuhmu adalah milikmu. Tidak boleh ada yang sentuh atau pegang sembarangan.
Anak memahami bahwa ia punya hak penuh atas tubuhnya sendiri.
2. Bagian tubuh yang ditutupi pakaian adalah area pribadi. Tidak ada yang boleh melihat dan menyentuhnya.
Anak paham mana bagian tubuh yang tidak boleh dibuka atau disentuh oleh orang lain.
3. Kalau kamu merasa tidak nyaman, bingung, atau tidak suka atas tindakan orang lain kepada kamu, kamu boleh menolak dan bilang tidak. Atau kamu bilang mengadu kepada orang yang lebih dewasa di sekitar kamu misalnya ibu guru atau ayah dan bunda.
Kalimat ini memberi anak ketegasan bahwa menolak itu haknya, dan ada orang dewasa yang akan mendengarkan dan membantu.
4. Ceritakan ke ayah dan bunda jika ada seseorang yang suka sentuh-sentuh atau dekat-dekat kamu.
Anak tahu bahwa mereka punya tempat aman untuk berbicara tentang hal-hal yang mereka rasakan tidak nyaman.
5. Kalau ada yang bilang rahasia ke kamu dan jangan bilang siapa-siapa, itu tandanya kamu harus cerita ke ayah dan bunda.
Menanamkan kepada anak bahwa rahasia yang bersifat menyentuh/menyakitkan tidak boleh disimpan sendiri.
Melindungi anak dari pelecehan seksual adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya soal mengawasi, tetapi juga soal membekali anak dengan kemampuan untuk mengenali batas, menolak jika tidak nyaman, dan berani bercerita bila ada yang salah.
Lima kalimat perlindungan sederhana di atas bisa menjadi “bekal” yang kuat bagi anak meskipun Moms & Dads tidak bisa selalu mendampingi mereka. Dikombinasikan dengan komunikasi terbuka, latihan, dan suasana keluarga yang penuh kepercayaan, anak lebih berpeluang tumbuh aman dan terlindungi.
Ingat ya Moms & Dads bukan ketakutan yang kita tanamkan, tapi kewaspadaan dan kesadaran diri. Mari kita jaga anak-anak kita dengan cinta, dialog, dan bekal pengetahuan agar mereka tumbuh kuat, aman, dan tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri.