Wanita Karier vs Ibu Rumah Tangga? Mengapa Harus Memilih, Keduanya bisa dijalankan Bersama

Ilustrasi Ibu wanita karir
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Perempuan selalu dihadapkan pada persimpangan jalan terkait ketetapan-ketetapan dalam hidup mereka. Seolah-olah setiap batu lompatan yang perempuan ambil sangat terbatas dan tidak pernah tepat. 

Baru Melahirkan, Kok Jadi Pelupa? Ini Alasannya!

Pilihan menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga misalnya. Keduanya bisa dijalankan secara bersama, tanpa wanita harus memilih. Karena pada dasarnya perempuan memiliki spektrum yang sangat luas dalam mengambil langkah ke depan, yang bisa diakses lewat banyak cara.

Dilansir dari Katadata, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persentase penduduk perempuan berusia 15 tahun ke atas yang memiliki ijazah perguruan tinggi lebih banyak daripada penduduk laki-laki. Berangkat dari hal tersebut, sudah bisa dipastikan bahwa tidak sedikit perempuan yang menjajaki tekad besar dengan melanjutkan pendidikan dan menempuh karier lebih jauh hingga berada pada puncak tertinggi suatu organisasi. 

Jangan Paksa Anak Bisa Menulis! Kenali 8 Tahapan Pra-Menulis Agar Motorik Halus Si Kecil Siap

Permasalahan muncul dan berputar pada mana pilihan hidup yang lebih baik, mana pilihan hidup yang lebih mulia, hingga mana pilihan hidup yang memiliki derajat lebih tinggi. Pertentangan ihwal menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga diiringi dengan pendapat-pendapat subjektif dan acapkali menjatuhkan satu sama lain. Mirisnya, penyulut api perseteruan tersebut tidak sedikit yang datang dari perempuan sendiri.

Wanita karier dilabeli sebagai perempuan independen yang berdikari, mandiri, dan penuh kebebasan karena mampu menghasilkan pendapatan sesuai kehendak mereka. Namun, ibarat belati bermata dua, mereka juga dinilai buta terhadap urusan rumah tangga, cenderung tidak peduli dengan keluarga, dianggap tidak paham cara mendidik anak, perempuan tidak perlu sekolah terlalu tinggi, dan hanya berorientasi pada kesejahteraan hidupnya saja.

Kenali 4 Watak Anak: Plegmatis, Melankolis, Koleris & Sanguinis agar Pola Asuh Tepat

Seperti judul lagu Raisa yaitu Serba Salah, keputusan hidup perempuan tidak ada yang lebih baik karena menjadi wanita karier maupun ibu rumah tangga bukanlah cabang olahraga Olympic yang harus dijadikan kompetisi. Baik atau tidaknya pilihan hidup, pada akhirnya hanya akan dirasakan oleh masing-masing orang dalam bentuk tanggung jawab dan bukan karena adanya perbedaan derajat dalam pilihan sehingga memutuskan pilihan hidup tanpa perlu dihantui stigma adalah hak perempuan. 

Pandangan terhadap perempuan sebagai kelompok marginal yang hanya boleh merangkak dalam dapur, sumur, dan kasur sejatinya perlahan terkikis. Konsep tentang perempuan sebagai strata kedua tidak lagi relevan dengan digalakkannya narasi terkait kesetaraan, meskipun hingga sekarang dorongan kepada kesetaraan masih terus diperjuangkan.