Bukan Barang Mahal, Ini yang Sebenarnya Dibutuhkan Anak dari Orang Tuanya
- Freepik.com
Parenting – Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tak jarang, berbagai cara dilakukan seperti membeli perlengkapan bayi yang canggih, memilihkan mainan edukatif yang mahal, hingga memberikan susu atau makanan premium.
Namun, apakah benar semua itu yang paling dibutuhkan si kecil? Menurut banyak pakar perkembangan anak, sering kali apa yang orang tua pikirkan sebagai “solusi terbaik” justru bukan hal utama yang dibutuhkan anak. Anak-anak lebih membutuhkan kehadiran, kasih sayang, dan stimulasi sederhana dari Moms & Dads.
“Aku Pengen Anakku Cepat Bisa Jalan”
Solusi yang sering dipikirkan orang tua adalah membelikan baby walker, ikut kelas senam bayi, atau mengajak anak ke banyak kegiatan di luar.
Padahal menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penggunaan baby walker justru tidak dianjurkan karena bisa berbahaya bagi perkembangan motorik bayi. Psikolog anak, menambahkan bahwa stimulasi terbaik bagi bayi adalah interaksi hangat bersama orang tuanya.
Anak hanya butuh dituntun pelan-pelan, disemangati dengan tatapan penuh cinta, dan diajak bercanda sambil berlatih berdiri dan melangkah
"Biar Anakku Pinter, Harus Diberikan Susu Formula dan Makanan yang Premium”
Solusi yang sering dipikirkan orang tua adlahmembeli susu formula premium, vitamin tambahan, dan makanan mahal.
Padahal menurut WHO dan IDAI, nutrisi terbaik untuk anak usia dini adalah ASI eksklusif sampai 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun, ditambah dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang dan real food.
Ahli gizi Prof. Dr. Hardinsyah, MS menegaskan bahwa otak anak lebih terstimulasi lewat interaksi sehari-hari, seperti diajak ngobrol, menyanyi, atau mendengarkan cerita, daripada sekadar diberi produk makanan mahal. Jadi, makanan sederhana seperti sayur, ikan, buah, dan kacang-kacangan tetap lebih bermanfaat daripada sekadar label “premium”.
"Agar Anakku Cepat Bisa Berhitung, Mainannya Harus Edukatif”
Solusi yang sering dipikirkan orang tua adalah membelikan mainan mahal, tablet khusus belajar angka, atau aplikasi edukasi. Padahal menurut Dr. Montessori dan diperkuat oleh banyak penelitian perkembangan anak, stimulasi yang paling efektif justru berasal dari kegiatan sehari-hari yang penuh interaksi.
Misalnya, main tebak angka saat masak di dapur, menghitung sendok, atau mengelompokkan sayuran bersama anak. Aktivitas nyata dengan sentuhan emosional jauh lebih bermakna daripada sekadar mainan canggih.
Kuncinya Bukan Mahal, Tapi Hadir
Psikolog keluarga Elizabeth Santosa, M.Psi. pernah menekankan, “Yang dibutuhkan anak bukanlah orang tua yang selalu menyediakan barang terbaik, tapi orang tua yang hadir, mendengarkan, dan memberi rasa aman.” Dengan kata lain, stimulasi terbaik adalah saat anak merasa dilihat, didengar, dan disayang.
Moms & Dads, jangan sampai terjebak pada pikiran bahwa semakin mahal sesuatu, semakin baik untuk anak. Karena sejatinya, anak tidak butuh baby walker, susu premium, atau mainan super canggih untuk tumbuh optimal. Yang mereka butuhkan adalah waktu kita, pelukan kita, obrolan sederhana, dan rasa aman dari orang tuanya.
Jadi, sebelum terburu-buru membeli ini dan itu, mari hadir lebih sering di dekat anak. Karena pada akhirnya, cinta, perhatian, dan kehangatan orang tua adalah hadiah paling berharga yang bisa kita berikan.