5 Langkah Jitu Orang Tua Membimbing Anak Memilih Jurusan Kuliah

Ilustrasi Kelulusan Kuliah
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan paling penting dalam hidup seorang anak. Setelah lulus SMA adalah masa krusial dalam menentukan kehidupan selanjutnya sesorang, apakah mau lanjut kuliah? atau lanjut bekerja. Disini peran orang tua sangat membantu anak dalam mengambil keputusan.

Stop Normalisasi! Kebiasaan Sepele Orang Tua yang Bisa Membuka Celah Pelecehan Anak

Dalam memilih jurusan kuliah harus dipikirkan dengan matang, karena jurusan yang tepat bisa menjadi pintu menuju karier yang sesuai minat dan bakat, sementara jurusan yang keliru dapat membuat anak merasa tertekan dan kehilangan motivasi belajar. 

Sayangnya, masih banyak orang tua yang ikut 'mengatur' jurusan anak tanpa mempertimbangkan minat dan potensi mereka atau malah orang tua tidak peduli dengan kelanjutan pendidikan sang anak.

Kenali 5 Love Language Anak & Cara Mengisinya agar Emosinya Stabil

Artikel ini akan membahas bagaimana orang tua dapat membantu anak memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minatnya. Bukan memaksakan kehendak tetapi agar anak tumbuh percaya diri, termotivasi, dan siap menghadapi masa depan.

Mengapa Minat Anak Harus Jadi Pertimbangan Utama

1. Motivasi dan Ketekunan Tinggi: Anak akan lebih semangat belajar jika mereka menekuni bidang yang mereka sukai. Riset psikologi pendidikan menunjukkan motivasi intrinsik memperkuat daya tahan menghadapi tantangan akademik.

5 Kalimat Ajaib yang Bisa Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual

2. Karier yang Lebih Sejalan: Jurusan yang sesuai minat akan mempermudah transisi ke dunia kerja karena keterampilan yang dipelajari relevan dengan minat anak.

3. Kesehatan Mental: Tekanan untuk menempuh jurusan yang tidak disukai sering memicu stres, burnout, bahkan depresi pada mahasiswa.

Cara Orang Tua Membantu Anak Menemukan Minatnya

1. Ajak Diskusi Terbuka

Libatkan anak dalam percakapan santai tentang hobi, nilai, dan impian mereka. Dengarkan tanpa menghakimi atau memaksakan pilihan tertentu.

2. Gunakan Tes Minat dan Bakat

Tes psikologi (misalnya Holland’s Interest Test, MBTI, atau tes minat bakat dari kampus dan lembaga resmi) dapat membantu memetakan potensi anak. Konsultasikan hasilnya dengan psikolog pendidikan atau konselor karier.

3. Eksposur ke Berbagai Bidang

Dorong anak mencoba berbagai kegiatan seperti kursus, seminar, magang, kegiatan ekstrakurikuler. Semakin banyak pengalaman, semakin jelas minat anak.

4. Ceritakan Realita Dunia Kerja

Bantu anak memahami prospek kerja dan tantangan masing-masing jurusan, tanpa menakut-nakuti. Orang tua bisa menghadirkan role model atau alumni jurusan terkait untuk berbagi pengalaman.

5. Pertimbangkan Kombinasi Minat dan Kebutuhan Pasar

Meski minat adalah prioritas, tetap penting mempertimbangkan peluang kerja di masa depan. Diskusikan dengan anak agar mereka belajar menganalisis data dan tren.

Tips Praktis Memilih Jurusan Kuliah

  • Pahami Profil Universitas dan Jurusan, Moms and Dads bisa bekerja sama dengan anak dalam  melihat kurikulum, reputasi, peluang magang, dan jalur karier yang ditawarkan jurusan tersebut.
  • Cocokkan gaya belajar anak. Misalnya, apakah anak lebih suka praktik lapangan atau riset akademik atau apakah lebih suka kerja tim atau individual. Ini bisa didiskusikan juga kepada anak, buat diskusi terbuka
  • Fokus pada proses, bukan prestise. Moms and dads bisa memberi masukan ke anak bahwa untuk melanjutkan pendidikan kuliah jangan hanya memilih jurusan karena status atau gengsi.
  • Beri dukungan emosional. Pilihan jurusan adalah bagian dari kemandirian anak. Orang tua perlu menghargai dan memberi kepercayaan jangan terlalu mengatur dalam mengambil keputusan anak. Moms and Dads hanya bisa mengarahkan dan mengingatkan bahwa pilihan yang telah dipilih harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Psikolog pendidikan, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., yang dikutip dari kompas.com kerap menekankan pentingnya peran orang tua sebagai pendukung, bukan pengambil keputusan. Menurutnya, “Orang tua sebaiknya menjadi fasilitator bagi anak menemukan minatnya. Dengan begitu, anak belajar bertanggung jawab atas pilihannya sendiri.” 

Konselor karier Universitas Indonesia juga menyatakan bahwa dukungan keluarga yang tidak menghakimi membuat anak lebih percaya diri dalam menjelajahi minat dan mengambil keputusan akademik.

Memilih jurusan kuliah sesuai minat anak bukan hanya soal menemukan “bidang studi”, tetapi juga membangun fondasi kehidupan dewasa yang sehat, produktif, dan bahagia. Orang tua yang bijak membantu anaknya menggali minat, memberi ruang eksplorasi, dan mendukung keputusan mereka akan menuai hasil dalam bentuk anak yang mandiri dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri.

Dengan menjadi pendengar, fasilitator, dan teladan yang baik, Moms and Dads bisa memastikan anak memulai perjalanan kuliah dengan semangat, kepercayaan diri, dan arah yang jelas untuk sebuah bekal penting untuk masa depan mereka.