Rumah Peradaban SNC Fannaz, Oase Literasi di Tengah Masyarakat
- sumber : RP Fannaz
Parenting – Sejak berdiri, Rumah Peradaban SNC Fannaz telah melahirkan beragam program dan kolaborasi strategis, mulai dari menyasar anak-anak, menggandeng pelaku UMKM, hingga bermitra dengan pemerintah desa.
Melalui program pojok baca di Posyandu, SNC Fannaz berupaya menghadirkan akses buku bacaan yang dekat dengan keluarga, khususnya ibu dan anak, sehingga kegiatan literasi dapat tumbuh bersamaan dengan layanan kesehatan masyarakat.
Selain itu, Rumah Peradaban SNC Fannaz yang berada di kawasan Sunggal, Deli Serdang Sumatera Utara juga aktif bermitra dengan UMKM sekitar untuk menghadirkan sinergi antara dunia literasi dan penguatan ekonomi lokal. Tidak hanya itu, Rumah Peradaban SNC Fannaz juga aktif membangun jejaring literasi yang lebih luas dengan bergabung di Forum TBM Sumatera Utara, sebagai bagian dari upaya bersama menguatkan gerakan taman bacaan masyarakat di tingkat provinsi.
Salah satu program unik yang turut dijalankan adalah berkolaborasi dengan BaBeDa (Barang Bekas Berfaedah), yaitu gerakan mengumpulkan barang bekas layak pakai untuk kemudian disalurkan ke masjid-masjid pelosok. Menariknya, pembagian barang dilakukan dengan shalat berjamaah sebagai alat tukar, sehingga tidak hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga menguatkan spiritualitas dan kebersamaan umat. Komitmen ini turut membuahkan hasil nyata.
Rumah Peradaban SNC Fannaz berhasil memperoleh bantuan 1.000 buku bermutu dan 1 rak buku dari program pemerintah dan mendapat penghargaan Terbaik III dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) se-Kabupaten Deli Serdang tahun 2024 serta telah resmi mendapatkan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) sebagai pengakuan terhadap eksistensi dan pengelolaan kelembagaan literasi yang dijalankan.
Pengelola Rumah Peradaban SNC Fannaz, Utami Putri Nasution, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari kerja sama seluruh pihak.
“Kami percaya literasi bukan sekadar kegiatan membaca, tetapi sebuah gerakan bersama yang melibatkan anak-anak, orang tua, pelaku usaha, hingga pemerintah. Dengan dukungan banyak pihak, kami ingin literasi terus tumbuh sebagai budaya masyarakat,” ujarnya.
