Bagaimana Membiasakan Anak Menulis Diary Setiap Hari? Ini Caranya

Ilustrasi buku diary
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Moms and Dads, pernahkah terpikir kalau menulis diary bukan hanya aktivitas seru, tapi juga sarana tumbuh kembang anak? Anak-anak yang terbiasa menuliskan cerita dan perasaannya dalam diary ternyata bisa lebih terlatih dalam mengenali emosi, menjadi lebih reflektif, hingga mengurangi stres kecil dalam kesehariannya.

Jangan Paksa Anak Bisa Menulis! Kenali 8 Tahapan Pra-Menulis Agar Motorik Halus Si Kecil Siap

Namun, tantangannya ada di konsistensi. Anak biasanya semangat di awal, tapi lama-lama bisa bosan atau lupa. Nah, peran orang tua di sini sangat penting untuk membimbing agar kebiasaan baik ini tetap terjaga. Padahal, kebiasaan ini akan sangat bermanfaat jika dilakukan secara konsisten. Dengan sedikit bimbingan, anak bisa menjadikan menulis diary sebagai rutinitas yang menyenangkan, bukan beban. Nah, berikut ini beberapa tips praktis yang bisa Moms terapkan agar si kecil rajin menulis diary setiap hari

1. Pilihkan Buku Diary yang Menarik

Anak biasanya lebih semangat menulis kalau punya diary dengan cover lucu atau sesuai karakter favoritnya. Moms bisa ajak mereka memilih sendiri di toko buku agar lebih merasa “punya” serta anak menjadi lebih tanggung jawab dalam menjaga buku teresbut.

 2. Sediakan Alat Tulis yang Berwarna-warni

Kapan Bayi Membutuhkan Sufor? Simak Penjelasannya

Pulpen atau pensil warna-warni bikin kegiatan menulis jadi lebih seru. Anak bisa menggambar, memberi highlight, atau menghias tulisan mereka agar lebih ekspresif.

3. Tetapkan Waktu Khusus untuk Menulis

Buat rutinitas sederhana, misalnya setiap malam sebelum tidur anak menulis 5–10 menit tentang hari yang ia lalui. Konsistensi waktu akan membentuk kebiasaan.

4. Mulai dengan Pertanyaan Pemandu

Ayah, Ajarkan 5 Hal Ini Sebelum Anak Laki-Laki Berusia 16 Tahun

Kadang anak bingung mau menulis apa dan tidak tau memulai menulis dari mana. Moms bisa membantu dengan pertanyaan sederhana seperti:

  • “Apa hal paling seru hari ini?”
  • “Siapa yang bikin kamu senang hari ini?”
  • “Ada hal yang bikin kamu kesal?”

5. Jangan Dikoreksi dan Tidak Mengatur Isinya

Diary adalah ruang pribadi anak. Hindari mengoreksi ejaan atau isi ceritanya. Ini diary mereka, jadi yang penting anak merasa aman untuk mengekspresikan diri. Moms cukup mendengarkan bila anak ingin membacakan, sehingga mereka merasa aman menulis dengan jujur.

Ilustrasi Menulis

Photo :
  • Freepik.com

6. Berikan Apresiasi Kecil

Saat anak konsisten menulis beberapa hari berturut-turut, berikan pujian atau apresiasi sederhana, misalnya stiker lucu, waktu bermain tambahan, atau ucapan “Moms bangga banget kamu rajin menulis”.

7. Jadi Teladan dengan Ikut Menulis

Anak lebih semangat jika melihat Moms juga punya kebiasaan menulis, entah diary, jurnal syukur, atau catatan harian. Anak akan merasa menulis diary bukan “pekerjaan rumah”, melainkan kebiasaan seru yang juga dilakukan orang dewasa dan menulis bersama bisa jadi quality time yang menyenangkan.

8. Jadikan Diary sebagai Sarana Komunikasi

Jika anak bersedia, Moms bisa membaca sebagian isi diary (dengan izin anak), lalu menjadikannya bahan obrolan hangat. Anak akan merasa tulisannya punya makna dan dihargai.

Membimbing anak konsisten menulis diary memang butuh kesabaran, tapi hasilnya sangat berharga. Anak tidak hanya belajar mengungkapkan perasaan, tetapi juga melatih kreativitas, refleksi, dan kesehatan emosionalnya. Dengan dukungan Moms, aktivitas sederhana ini bisa menjadi investasi besar bagi tumbuh kembang si kecil.

Jadi, yuk jadikan menulis diary sebagai rutinitas seru yang mendekatkan anak dengan dirinya sendiri sekaligus dengan Moms. Dengan cara ini, menulis diary bukan lagi sekadar tugas, tetapi jadi rutinitas menyenangkan yang membantu anak tumbuh lebih kreatif, reflektif, dan sehat secara emosional.