Olahraga Teratur, Emosi Lebih Stabil: Bukti Penelitian dari Korea Selatan
- freepik.com
1. Menurunkan hormon stres (kortisol). Saat stres, tubuh memproduksi kortisol yang memicu reaksi emosional berlebihan, termasuk amarah. Olahraga membantu menurunkan kadar kortisol sehingga sistem saraf menjadi lebih tenang.
2. Meningkatkan endorfin. Endorfin adalah “hormon bahagia” yang membuat kita merasa rileks dan mood lebih positif. Saat mood membaik, kita lebih mudah mengontrol emosi negatif.
3. Menyalurkan energi fisik dan mental yang berlebihan. Olahraga adalah bentuk katarsis yakni energi yang terakumulasi akibat stres, frustrasi, dan tekanan bisa dilepaskan secara sehat sehingga tidak meledak menjadi amarah.
Perspektif Psikologis
Dari sudut pandang psikologi klinis, olahraga rutin termasuk dalam strategi behavioral activation, yaitu aktivitas fisik yang terbukti memperbaiki mood, mengurangi gejala stres, dan meningkatkan regulasi emosi. Dengan berolahraga secara teratur, seseorang melatih tubuh dan otaknya untuk merespons pemicu emosi dengan cara yang lebih sehat. Penelitian-penelitian sebelumnya juga mendukung temuan ini, aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi berkorelasi dengan penurunan depresi, kecemasan, dan agresi.
4. Rekomendasi Praktis
1. Pilih olahraga yang Anda sukai seperti jalan cepat, jogging, bersepeda, renang, atau yoga.