Kenali Ciri Pencernaan Anak Sehat, Tidur Berkualitas Salah Satunya

Ilustrasi anak sakit perut
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Berbagai faktor dapat berpengaruh pada kesehatan usus anak, termasuk pola makan dan kondisi pencernaan. Penting bagi orang tua mengenali tanda-tanda usus yang sehat pada anak dan mempelajari cara untuk mendukung kesehatan pencernaan. Dan jangan ragu bisa ingin konsultasi ke dokter tentang masalah pencernaah anak bila muncul gejala atau tanda-tanda ketidakberesan. Berikut empat ciri pencernaan anak yang sehat, menurut klikdokter.com

1. BAB Lancar dan Sehat 

Tanda pencernaan sehat pada anak yang pertama adalah rutin buang air besar pada pagi hari. Menurut penjelasan Mark Pimentel, MD, ahli gastroenterologi di Cedars-Sinai Medical Center, banyak yang tidak sadar, termasuk orang tua bahwa waktu BAB yang ‘normal’ adalah di pagi hari setelah bangun tidur.

Fisiologi usus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika kamu bangun di pagi hari, usus besar akan bangun, berkontraksi, dan mengeluarkan makanan dari hari sebelumnya. Tak hanya rutin, kondisi feses anak pun harus diperhatikan. Warna, konsistensi, bentuk, dan tekstur feses dapat menunjukkan banyak hal tentang kesehatan pencernaannya. Merujuk pada Skala Tinja Bristol (Bristol Stool Chart), tipe 3 dan 4 dianggap sebagai bentuk feses yang sehat. 

Jika dilihat dari warnanya, feses yang normal dan sehat cenderung cokelat. Sedangkan feses berwarna hitam atau kemerahan mungkin merupakan indikasi perdarahan gastrointestinal. Sementara, feses yang berwarna kuning, berminyak, dan berbau busuk mungkin menandakan usus tidak mencerna dan menyerap lemak dengan baik.

 2. Tidak Ada Kelebihan Gas atau Kembung

Dijelaskan dalam jurnal Gastroenterology & Hepatology, secara umum kembung memang bukan hal serius. Namun, jika anak mengalami kembung terus-menerus, disertai gejala sakit perut, sembelit, diare, hingga penurunan berat badan, segera periksakan ke dokter anak. Jika anak jarang mengalami kembung dan kelebihan gas, ini merupakan ciri pencernaan sehat. 

3. Tidur Berkualitas 

Moms dan Dads bisa perhatikan saat anak bangun tidur, apakah ia tampak sudah cukup beristirahat semalam? 

Penelitian Front Psychiatry menemukan bahwa ekosistem mikroba dapat memengaruhi tidur dan fungsi fisiologis. Hal ini termasuk mengubah siklus tidur-bangun tubuh dan memengaruhi hormon yang mengatur tidur dan terjaga.

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada usus dan sebaliknya. Anak dengan pencernaan yang buruk akan terganggu saat tidur. Padahal, ia tetap butuh 7-9 jam tidur setiap malam untuk dapat bangun dengan penuh energi.

Ilustrasi Anak Tidur

Photo :
  • Freepik.com

4. Anak Aktif dan Ceria 

Moms harus tahu bahwa mencerna makanan butuh banyak energi. Namun, jika sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan mengirimkan lebih banyak energi yang tersimpan ke lambung atau usus. Dampaknya, anak akan merasa kelelahan. 

Sementara itu, anak yang konsisten berenergi sepanjang hari adalah pertanda baik bahwa tubuhnya mendapatkan nutrisi yang tepat dan menyerapnya dengan baik. Berdasarkan penjelasan dalam Handbook of Experimental Pharmacology, bakteri di usus berdampak pada suasana hati. Serotonin (hormon bahagia) hingga 95 persen diproduksi dalam usus. 

Penelitian berjudul Cognitive Function and The microbiome dalam International Review of Neurobiology menjelaskan anak dengan suasana hati yang baik akan lebih nyaman dan optimal dalam proses stimulasinya. Jika Moms melihat perubahan anak dalam kemampuan kognitifnya, sebaiknya mulai memperhatikan kondisi pencernaan si kecil.