Menulis Diary Sejak SD: Cara Sederhana Membentuk Anak yang Mindful dan Kreatif

Ilustrasi anak menulis
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Si kecil sudah mulai duduk di bangku sekolah dasar? Saatnya Moms mulai mengenalkan kebiasaan positif yang bisa mendukung tumbuh kembang emosional dan kreativitasnya. Salah satu cara sederhana yang bisa dicoba adalah dengan mengajarkan anak menulis diary.

Jangan Paksa Anak Bisa Menulis! Kenali 8 Tahapan Pra-Menulis Agar Motorik Halus Si Kecil Siap

Moms bisa memfasilitasi dengan membelikan buku diary yang lucu atau menarik, serta pulpen dan pensil warna-warni agar si kecil semakin semangat menulis. Jangan salah, kebiasaan menulis diary bukan hanya aktivitas iseng, tapi punya banyak manfaat bagi perkembangan anak, terutama dalam mengelola perasaan, berpikir lebih reflektif, hingga melatih kreativitas.

Menurut psikolog perkembangan anak, menulis diary membantu anak mengenali emosi mereka dengan lebih baik dan menumbuhkan kepekaan terhadap diri sendiri. Dengan begitu, anak akan terbiasa memproses pengalaman sehari-hari dengan lebih sehat.

1. Memahami Perasaan dan Diri Sendiri

8 Cara Agar Menumbuhkan Cinta kepada Buku pada Anak Sejak Dini

Melalui diary, anak belajar menuangkan apa yang ia rasakan setiap hari. Misalnya, saat ia senang bermain bersama teman, kecewa karena tidak terpilih dalam lomba, atau gugup menghadapi ulangan. Menulis akan membantunya menyadari emosi yang dialami dan mengenali dirinya sendiri.

Menurut psikolog anak Elly Risman, anak yang terbiasa mengekspresikan perasaan dengan sehat akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih stabil secara emosional.

2. Jadi Lebih Mindful dan Reflektif

Ayah, Ajarkan 5 Hal Ini Sebelum Anak Laki-Laki Berusia 16 Tahun

Menulis diary juga melatih anak untuk berhenti sejenak dan merefleksikan apa yang terjadi dalam hidupnya. Proses ini membuat anak lebih mindful, yakni mampu hadir penuh dalam pengalaman yang ia jalani. Dengan begitu, ia lebih tenang dan tidak mudah larut dalam emosi negatif.

3. Melatih Kreativitas dan Menulis

Anak yang rajin menulis diary secara tidak langsung sedang berlatih menulis. Mereka belajar menyusun kalimat, bercerita, dan mengekspresikan ide. Bahkan, anak bisa menambahkan gambar atau coretan sesuai imajinasinya. Ini akan melatih daya kreativitas sekaligus keterampilan literasi sejak dini.

4. Mengurai Stres dan Membuat Tenang

Bagi anak, dunia sekolah bisa jadi penuh tekanan misal dari PR, ujian, hingga pertemanan. Diary bisa menjadi “ruang aman” bagi mereka untuk meluapkan keresahan. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Adolescence (2018), menulis ekspresif terbukti dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan rasa tenang pada anak maupun remaja.

Moms, membiasakan anak menulis diary sejak sekolah dasar adalah hadiah sederhana tapi berharga untuk masa depannya. Melalui aktivitas ini, anak belajar memahami perasaan, lebih mindful, mengasah kreativitas, sekaligus punya cara sehat untuk mengelola stres.

Seperti kata penulis dan psikolog Carl Rogers, “Apa yang paling pribadi adalah yang paling universal.” Ketika anak berani menulis tentang dirinya, ia sedang belajar menjadi manusia yang lebih autentik, terbuka, dan bahagia.

Yuk Moms, mulai dari hal kecil ajak si kecil ke toko buku untuk belikan si kecil buku diary dengan desain yang ia sukai, pulpen warna-warni, lalu biarkan ia bercerita tentang kesehariannya. Siapa tahu, dari tulisan sederhana itu, kelak lahir anak yang lebih percaya diri, kreatif, dan sehat secara emosional.