Bayi Sulit Tidur? Ini Pola Normal dan Tidak Normal yang Wajib Ayah Bunda Tahu!

Ilustrasi bayi tidur
Sumber :
  • Pixabay

Parenting –   Pola tidur bayi berfluktuasi secara signifikan selama tahun pertama, dengan bayi baru lahir tidur dalam waktu singkat dan secara bertahap mengkonsolidasikan tidur seiring bertambahnya usia. Regresi tidur sering terjadi karena bayi dalam masa pertumbuhan dan penyesuaian. 

Rahasia Mencetak Anak Cerdas: Jadi Orangtua yang Mau Terus Belajar

 

Dikutip laman Times of India, Direktur Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit CK Birla Gurgaon dan juga Ahli Bedah Robotik dan Laparoskopi, Dr. Astha Dayal mengungkapkan, penting untuk ayah dan bunda mengetahui pola tidur sang buah hati. Tak hanya itu, untuk menciptakan kenyamanan tidur untuk bayi, dr Astha juga mengatakan, penting menetapkan rutinitas waktu tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang kondusif, dan mengenali tanda-tanda mengantuk sangat penting untuk mendorong kebiasaan tidur yang sehat pada bayi. 

0-5 Tahun : Masa Emas yang Tak Akan Terulang

 

Seperti Apa Pola Tidur Bayi yang Normal?

Anak Alami Fatherless? Begini Tips dan Cara Memulihkan

 

Pola tidur bayi bisa membingungkan sekaligus mengkhawatirkan bagi orang tua baru. Bayi menghabiskan sebagian besar bulan pertama mereka dalam keadaan tidur, meskipun siklus tidur mereka sangat berbeda dari orang dewasa. Bayi baru lahir tidur antara 14 hingga 17 jam sehari, tetapi mereka tidak tidur dalam waktu yang lama sekaligus. 

 

Selain itu, mereka tidak memiliki konsep siang dan malam dan seringkali mencampuradukkan pola tidur mereka. Seiring bertambahnya usia, pada usia 4-6 bulan, mereka mulai tidur lebih lama (sekitar 6-8 jam) di malam hari dengan sedikit tidur siang. Banyak bayi mulai belajar menenangkan diri sendiri pada usia 4-6 bulan dan mungkin dapat tertidur tanpa banyak bantuan. Pada usia 1 tahun, kebanyakan bayi membutuhkan total 12 hingga 14 jam tidur setiap harinya.

 

Siklus tidur bayi baru Lahir berlangsung sekitar 50-60 menit, sehingga bayi lebih sering terbangun dan menghabiskan sekitar setengah dari waktu tidurnya dalam tidur REM (rapid eye movement), yang penting untuk perkembangan otak.

 

“Regresi tidur umum terjadi pada berbagai tahap (biasanya pada usia 4 bulan, 8 bulan, dan 12 bulan). Regresi ini melibatkan gangguan tidur sementara, yang sering kali disebabkan oleh proses perkembangan atau tumbuh gigi. Regresi ini bersifat sementara dan biasanya sembuh dengan sendirinya,” ujar dr Astha.

 

Sebagai orang tua, jika Anda melihat gejala abnormal pada bayi seperti rasa kantuk yang berlebihan, kesulitan bernapas, atau kesulitan menyusu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

 

Berikut tips untuk membangun pola tidur bayi yang sehat

 

1. Tetapkan rutinitas waktu tidur: Kembangkan rutinitas waktu tidur yang menenangkan dan dapat diprediksi untuk membantu bayi Anda rileks.

2. Ciptakan lingkungan yang mendukung tidur: Pastikan ruangan gelap, tenang, dan bersuhu nyaman.

3. Perhatikan tanda-tanda mengantuk: Perhatikan tanda-tanda mengantuk bayi Anda, seperti menguap atau menggosok mata.

4. Hindari stimulasi berlebihan: Hindari stimulasi berlebihan sebelum tidur, seperti memutar musik keras atau membiarkan bayi Anda terpapar cahaya terang.