Kapan Bayi Membutuhkan Sufor? Simak Penjelasannya

Ilustrasi Bayi Minum Susu
Sumber :
  • freepik.com

Parenting – Para peneliti sepakat Air Susu Ibu (ASI) memiliki segudang manfaat karena ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi. Namun, tidak semua ibu menyusui dapat memberikan ASI karena satu dan lain hal.

Merawat Bayi Baru Lahir: Bukan Sekadar Naluri, Ilmu Kecil Dampak Besar”

Dilansir dari hellosehat.com, dokter biasanya juga memperbolehkan bayi minum susu formula (sufor), baik saat baru lahir maupun sudah berusia beberapa bulan, bila memiliki kondisi medis tertentu.

Berikut berbagai kondisi medis yang mendukung pemberian susu formula untuk bayi:

1. Mengalami Galaktosemia

Ini 8 Buah Pelancar ASI, Dukungan Alami untuk Menyusui Lebih Lancar

Ada beberapa bayi yang terlahir dengan galaktosemia  Ini merupakan kondisi metabolik yang membuat tubuh bayi tidak dapat memproses galaktosa menjadi energi.

Galaktosa adalah komponen gula di dalam ASI maupun susu formula. Jika tidak segera ditangani, anak bisa mengalami gangguan perkembangan, katarak, gangguan liver, dan ginjal. Salah satu solusi untuk menangani kondisi ini pada bayi adalah dengan pemberian sufor berbahan soya atau kacang kedelai diikuti dengan pengobatan lainnya.

Kulit Bayi Mengalami Bercak Putih, Inilah Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya

ASI mengandung laktosa tinggi sehingga bayi harus disapih atau diberi susu tanpa laktosa. Selanjutnya, anak Anda perlu dilatih untuk menjalani pola makan (diet) tanpa galaktosa sepanjang hidupnya.

2. Bayi Prematur

Bayi yang prematur membutuhkan lebih banyak kalori, lemak, serta protein, dibandingkan bayi yang cukup bulan. Meskipun ASI prematur memiliki ketiga komponen yang dibutuhkan si kecil, ASI ini belum seoptimal pada ASI matur. Biasanya butuh waktu sekitar 3-4 minggu untuk mencapai ASI matur.

Oleh karena itu, pemberian susu formula disarankan pada bayi yang lahir prematur dengan usia kurang dari 32 minggu dan berat kurang dari 1,5 kilogram (kg).

3. Kondisi Lainnya

Ada beberapa kondisi lainnya yang mengharuskan pemberian sufor pada bayi. Misalnya, bayi yang bergejala dehidrasi dan ASI ibu yang belum mencukupi kebutuhan bayi. Bayi dengan kondisi ini ditandai dengan BAB yang lambat keluar atau masih mekonium (feses pertama), sekalipun bayi sudah berusia lebih dari 5 hari.

Kondisi lain yang memerlukan pemberian sufor pada bayi yakni ketika berat badannya turun karena produksi ASI yang lambat.Penurunan atau peningkatan berat badan yang lambat biasanya juga bisa dikarenakan bayi susah makan.

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa pemberian sufor, khususnya untuk bayi di atas 6 bulan, hanya sebagai tambahan selain makanan.

Susu formula untuk bayi di atas usia 6 bulan bukan berguna untuk menambah berat badan. Asupan makanan padat bayi yang berperan besar sebagai penambah berat badan.

Dengan kata lain, susu tidak bisa menggantikan makanan padat atau MPASI bayi untuk menambah berat badan. Ibu yang terpisah dari bayi maupun bayi yang memiliki kelainan kongenital (seperti bibir sumbing) juga bisa menjadi alasan pemberian sufor bayi.

Bagaimana bila bayi menolak susu formula dalam botol?

Pemberian sufor kepada bayi melalui botol tidak selalu berjalan mulus. Kadang kala, bayi bisa menolak susu botol karena beberapa penyebab seperti:

• Bayi gumoh

• Bayi mengalami sembelit

• Bayi memiliki alergi protein di dalam sufor sapi

Jika bayi menolak susu botol, berikut cara mengatasi yang bisa Anda terapkan:

• Gunakan dot yang nyaman bagi bayi

• Ciptakan suasana menyusu yang nyaman

• Berikan bayi sufor di dalam botol pada saat yang tepat, yakni saat tidak terlalu lapar maupun kenyang

• Temukan posisi menyusu yang nyaman bagi bayi

Memahami jenis sufor yang tepat untuk bayi sama pentingnya dengan menerapkan cara pemberian yang baik agar si kecil nyaman selama menyusu.