Gentle Parenting Bukan Memanjakan Anak: 5 Kesalahpahaman yang Perlu Diluruskan

Ilustrasi Gentle Parenting
Sumber :
  • Freepik.com

Contoh: “Kita makan nasi dulu ya, nanti setelah itu baru boleh permen.” Anak belajar prioritas dan kesabaran, tanpa merasa ditolak.

5. Gentle Parenting = Anak Tidak Disiplin

Biar Tetap Dekat: Skill Wajib Orang Tua dengan Anak Remaja

Banyak yang menganggap pendekatan ini akan membuat anak bebas tanpa aturan. Padahal disiplin tetap ada, tetapi dengan konsistensi, bukan teriakan.

Contoh: waktu tidur jam 9 malam lalu orang tua mematikan gadget, meredupkan lampu, dan menemani anak ke tempat tidur. Anak paham aturan, tapi dalam suasana yang nyaman.

Jangan Putus Asa Mendidik Anak, Ingat Delapan Pesan Ini

Dr. Laura Markham, penulis Peaceful Parent, Happy Kids, menyebut bahwa disiplin positif yang konsisten membantu anak menginternalisasi aturan tanpa rasa takut, melainkan rasa hormat dan percaya diri.

Gentle parenting bukanlah pola asuh yang memanjakan atau membebaskan anak tanpa batas. Sebaliknya, gentle parenting adalah cara membimbing anak dengan empati, komunikasi yang sehat, dan konsistensi dalam menerapkan aturan. Orang tua tetap bisa marah, namun dengan cara yang terkontrol. Tetap bisa berkata “tidak”, namun dengan hangat dan juga tetap mengajarkan disiplin, namun tanpa teriakan.

Orang Tua Wajib Tahu, Lima Hal Penting yang Harus Diajarkan ke Anak Perempuan

Dengan memahami esensi gentle parenting, orang tua membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, mandiri, penuh empati, dan percaya diri. Seperti menurut psikolog anak, “Anak yang dibesarkan dengan pola asuh penuh empati dan batas yang jelas akan lebih mampu mengatur diri, menghargai orang lain, dan menghadapi dunia dengan percaya diri.”