Berikut Aturan Pemberian sampai Penyimpanan Sufor untuk Bayi

ilustarsi susu formula
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Pemberian susu formula (sufor) harus diperhatikan dengan baik untuk mencegah bayi agar terhindar dari penyakit infeksi. Bayi diperbolehkan minum susu formula ketika pemberian ASI tidak mungkin dilakukan.

Steril Sejak Masa Produksi, Berikut Beberapa Jenis Susu Formula untuk Bayi

Ambil contohnya saat ASI ibu tidak mencukupi kebutuhan bayi, produksi ASI berhenti, dan lain sebagainya. Untuk itu, viva memberikan beberapa tips cara merawat dan memilih botol sampai penyimpanan sufor yang baik untuk bayi, seperti yang dilansir hellosehat.com.

1. Selalu jaga kebersihan botol bayi

Hal lain yang harus sangat diperhatikan bayi dengan sufor adalah kebersihan botolnya. Salah satu hal mengapa ASI lebih baik bagi bayi adalah karena ASI lebih steril daripada sufor.Peluang sufor untuk terpapar dengan kuman dan bakteri lebih besar sehingga menjadi kurang steril bagi bayi.

Penting! Moms Harus Pahami Frekuensi Pemberian Sufor untuk Bayi

Anda harus membersihkan botol susu dengan benar sebelum memberikannya kepada bayi. Bukan hanya botolnya, tetapi juga selalu menjaga kebersihan tutup botol dan dotnya.Anda bisa membersihkannya dengan air hangat dan sabun setiap setelah dan sebelum botol tersebut dipakai.

Gunakan sikat khusus botol agar Anda dapat menjangkau seluruh bagian botol saat membersihkannya.

2. Pilih botol khusus untuk memberikan susu formula bayi

Kapan Bayi Membutuhkan Sufor? Simak Penjelasannya

Jangan sembarangan memilih botol susu yang akan digunakan untuk menampung susu formula bagi bayi baru lahir.Sebaiknya pilih botol yang berlabel BPA-free dan yang terbuat dari plastik polietilen dan polipropilen yang aman untuk bayi.

3. Perhatikan cara membuat susu

Sebelum membuat susu untuk anak, sebaiknya cuci tangan Anda dengan sabun. Setelah itu, ikuti petunjuk cara menyajikan susu yang tertera dalam kemasan.

Sebaiknya ikuti berapa sendok bubuk susu yang harus Anda campurkan dengan air. Susu formula yang terlalu encer atau terlalu kental tidak dianjurkan untuk bayi. Selain itu, gunakan air yang bersih dan aman untuk membuat susu.

4. Perhatikan penyimpanan sufor bayi

Simpan susu formula bayi Anda di lemari es untuk mencegah bakteri tumbuh. Jika ditemukan tanda sufor basi, sebaiknya tidak diberikan lagi pada bayi dan dibuang saja.

Ini karena dampak susu basi untuk kesehatan bayi bisa membahayakan. Bila sufor tidak langsung diminum oleh bayi, segera dinginkan kemudian letakkan pada wadah yang tertutup rapat. Selanjutnya, simpan wadah tersebut di dalam lemari pendingin (kulkas) dengan suhu kurang dari 5 derajat celcius. Namun yang terpenting, segera berikan sufor tersebut kepada bayi kurang dari 24 jam.

Sementara bila susu bayi berada di suhu kamar, susu formula ini hanya mampu bertahan selama kurang lebih satu jam. Jika sudah dibiarkan selama lebih dari satu jam, sebaiknya jangan diberikan lagi pada bayi Anda. Selain itu, jika bayi Anda menyisakan sebagian sufor atau tidak menghabiskannya, sebaiknya buang saja sisanya. Ini karena ada kemungkinan bakteri sudah mengontaminasi sufor tersebut dan mungkin saja membuat anak Anda sakit.

5. Perhatikan juga saat membeli susu

Saat membeli susu, sebaiknya perhatikan tanggal kedaluwarsa. Jangan sampai Anda membeli susu yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa atau yang beberapa bulan lagi sudah kedaluwarsa.

Selain itu, juga perhatikan keutuhan kemasannya, pilihlah kemasan yang masih bagus dan tidak rusak. Setelah membelinya, jangan lupa perhatikan cara penyimpanan susu formula tersebut. Sebaiknya simpan pada tempat yang sejuk. Tempat penyimpanan yang panas atau dingin dapat membuat nutrisi dalam susu menjadi berkurang.

Jangan lupa juga untuk selalu menutup kemasan susu dengan rapat setelah membukanya. Jika kemasan susu terlalu lama terbuka, udara bisa masuk sehingga membuat susu menggumpal dan merusaknya.