Moms, Sering Bilang ‘Ayo Cepat’ ke Anak? Hati-Hati Ini Dampaknya

Ilustrasi anak dan ibu berjalan
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Parents, siapa yang nggak pernah bilang “ayo cepat” ke anak? atau memburu-buru anak entah saat anak sedang makan lama, mandi kelamaan, bahkan bersiap-siap ke sekolah. Kalimat ini memang terasa wajar dalam keseharian, bahkan sering dianggap cara ampuh agar anak lebih sigap. Padahal dengan sikap Moms dan Dads kepada anak seperti ini otak anak bisa merasa terancam dan stress.

Kenapa Anak Ngeyel? 5 Penyebab yang Wajib Moms Tau

Menurut Dr. Daniel J. Siegel, pakar neurosains dan pengasuhan sadar (conscious parenting), ternyata kebiasaan memburu-buru anak dengan kata-kata seperti itu bisa berdampak serius pada otak mereka. Tekanan verbal yang berulang dapat mengaktifkan amigdala yaitu bagian otak yang bertugas memproses ancaman dan menghambat kerja prefrontal cortex, yaitu bagian otak yang mengatur fokus, perencanaan, serta pengendalian diri. Artinya, saat anak terlalu sering diburu-buru, justru kemampuan mereka untuk tenang dan berkonsentrasi jadi terganggu.

Bagaimana Otak Anak Merespons Kata “Cepat”?

Bagi orang tua, kata “ayo cepat” mungkin terdengar biasa. Tapi bagi otak anak, kalimat itu bisa terasa seperti ancaman. Amigdala langsung aktif, tubuh anak merespons dengan rasa gelisah atau panik. Akibatnya, bagian otak yang seharusnya membantu anak fokus, prefrontal cortex tidak bekerja optimal.

Mengapa Anak Perlu Belajar Renang? Ini Jawaban Ahlinya

Inilah sebabnya kenapa ketika anak sering diburu-buru, otaknya justru merasa tertekan. Akibatnya, anak malah mengalami dampak berikut :

  1.   Mudah terdistraksi : perhatiannya cepat teralihkan dan sulit fokus.

9 Cara Membantu Si Kecil Menemukan Bakat dan Minatnya

  2.   Gelisah : merasa tegang atau panik saat melakukan sesuatu.

  3.   Tantrum : meluapkan emosi karena merasa terdesak.

  4.   Sulit bekerja sama : bukannya jadi cepat, anak justru makin lambat merespons permintaan orang tua.

Ilustrasi anak dan ibu berjalan

Photo :
  • Freepik.com

Solusi Agar Anak Tidak Merasa Terburu-Buru

Untungnya, ada cara yang lebih sehat untuk mengajak anak bergerak tanpa menekan otaknya. Berikut tips praktis yang disarankan untuk Moms.

1. Beri Waktu Ekstra untuk Aktivitas Anak

Sadari bahwa ritme anak memang berbeda dengan orang dewasa. Menyediakan waktu lebih longgar bisa mengurangi rasa panik.

2. Ubah Kalimat Buru-Buru dengan Ajakan Positif

Ganti “ayo cepat” dengan kalimat lebih ramah seperti “Ayo kita mulai” atau “Jam 9 waktunya kita berangkat, ya.” Anak merasa lebih diajak, bukan dipaksa.

3. Gunakan Nada Suara Tenang

Cara bicara yang lembut lebih mudah diterima otak anak dan membuat mereka tetap rileks, meski harus bergegas.

4. Kenalkan Anak pada Waktu

Pajang jam dinding di rumah, ajarkan anak membaca jam sejak dini. Dengan begitu, anak belajar bertanggung jawab pada waktunya sendiri.

Karena itu, mari ubah cara kita dalam mengajak anak. Dengan memberi waktu ekstra, menggunakan kalimat positif, berbicara tenang, dan mengenalkan konsep waktu, anak akan lebih kooperatif tanpa merasa tertekan. Pada akhirnya, yang dibutuhkan anak bukan sekadar “cepat”, melainkan orang tua yang sabar, memahami ritmenya, dan mampu menumbuhkan rasa aman dalam setiap aktivitasnya.