Mengerikan! Amuba Pemakan Otak Hantui Warga di India
- Pixabay/ SENDOS
Naegleria fowleri, atau amuba pemakan otak, hidup di danau, sungai, dan sumber air panas. Namun di Kerala, tingkat kelangsungan hidup tampaknya membaik: tahun lalu terdapat 39 kasus dengan tingkat kematian 23 persen dan tahun ini, hampir 70 kasus telah dilaporkan dengan tingkat kematian sekitar 24,5 persen. Para dokter mengatakan peningkatan jumlah ini mencerminkan deteksi yang lebih baik, berkat laboratorium canggih.
"Kasus meningkat tetapi kematian menurun. Pengujian yang agresif dan diagnosis dini telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup - sebuah strategi yang unik di Kerala," kata Aravind Reghukumar, kepala penyakit menular di Medical College and Hospital di Thiruvananthapuram, ibu kota negara bagian tersebut.
Deteksi dini memungkinkan pengobatan yang disesuaikan: campuran obat antimikroba dan steroid yang menargetkan amuba dapat menyelamatkan nyawa.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi sekitar 400 spesies ameba yang hidup bebas, tetapi hanya enam yang diketahui menyebabkan penyakit pada manusia - termasuk Naegleria fowleri dan Acanthamoeba, yang keduanya dapat menginfeksi otak. Di Kerala, laboratorium kesehatan masyarakat kini dapat mendeteksi lima jenis patogen utama, kata para pejabat.