Mengerikan! Amuba Pemakan Otak Hantui Warga di India

Ilustrasi Amuba
Sumber :
  • Pixabay/ SENDOS

"Di lingkungan yang lebih terkendali, pemantauan rutin untuk klorinasi yang tepat dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan infeksi. Ini termasuk kolam renang, area bermain air, dan aktivitas air rekreasi buatan manusia lainnya," ujarnya.

Dads, Hati-Hati! Panggilanmu ke Anak Bisa Bentuk Cara Mereka Berpikir dan Berperilaku

 

Kerala memiliki hampir 5,5 juta sumur dan 55.000 kolam

Cara Ampuh Atasi Bibir Hitam dan Kering Akibat Lipstik: Tips Perawatan Alami & Aman

 

Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim meningkatkan risiko: air yang lebih hangat, musim panas yang lebih panjang, dan suhu yang meningkat menciptakan kondisi ideal bagi amuba. "Kenaikan suhu 1 derajat Celcius saja dapat memicu penyebarannya di iklim tropis Kerala, dan polusi air semakin memperparahnya dengan memberi makan bakteri yang dikonsumsi amuba," kata Prof. Anish.

7 Ciri-Ciri Hamil Muda Tanpa Mual yang Tidak Disadari

 

Dr. Kyle menambahkan catatan peringatan, dengan mencatat bahwa beberapa kasus sebelumnya mungkin tidak terdeteksi, karena amuba tidak teridentifikasi sebagai penyebabnya. Ketidakpastian tersebut dapat mempersulit pengobatan. Kombinasi obat yang ada saat ini "sub-optimal," jelas Dr. Kyle, seraya menambahkan bahwa pada kasus-kasus penyintas yang langka, rejimen tersebut menjadi standar. "Kami kekurangan data yang cukup untuk menentukan apakah semua obat benar-benar bermanfaat atau dibutuhkan."

 

Kerala mungkin berhasil menangkap lebih banyak pasien dan menyelamatkan lebih banyak nyawa, tetapi pelajarannya jauh melampaui batas wilayahnya. Perubahan iklim mungkin mengubah peta penyakit - dan bahkan patogen yang paling langka pun mungkin tidak akan musnah untuk waktu yang lama.