7 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Agar Tidak Tumbuh Menjadi Sosok Patriarki

Ilustrasi ayah dan anak cuci piring
Sumber :
  • freepik.com

Parenting – Di tengah masyarakat modern saat ini, kesetaraan gender menjadi isu penting yang semakin disadari oleh banyak orang tua. Salah satu kunci perubahan terletak pada pola asuh anak sejak dini. Anak laki-laki sering kali diasosiasikan dengan sifat dominan, pemimpin, dan lebih berkuasa dibanding anak perempuan. Pola pikir inilah yang tanpa disadari menumbuhkan nilai patriarki yang tidak sehat. 

7 Cara Sederhana Menumbuhkan Empati Anak Sejak Dini

Sikap patriaki tidak muncul begitu saja, hal itu tumbuh dari lingkungan rumah, kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara mendidik anak laki-laki agar tumbuh menjadi pribadi yang adil, menghargai sesama, dan memahami kesetaraan gender. Berikut ini beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan orang tua untuk membentuk anak laki-laki yang tidak tumbuh dengan pola pikir patriarki:

1. Tanamkan Nilai Kesetaraan Sejak Dini

Ajarkan anak laki-laki bahwa laki-laki dan perempuan sama berharganya. Saat membagi tugas rumah, libatkan anak laki-laki seperti halnya anak perempuan. Dengan demikian, ia belajar bahwa pekerjaan rumah bukan hanya tanggung jawab perempuan.

2. Ajarkan Empati dan Rasa Hormat

Hati-hati, Dads! 5 Hal Ini Bisa Jadi Contoh Buruk untuk Anak Lelaki

Biasakan anak untuk mendengarkan perasaan orang lain dan menghormati pendapat mereka. Misalnya, ketika bermain dengan teman, ajarkan pentingnya berbagi dan tidak memaksakan kehendak. Ini akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih sensitif terhadap perasaan orang lain.

3. Hindari Stereotip Gender dalam Pendidikan dan Permainan

Jangan membatasi anak laki-laki pada mainan “khusus laki-laki” saja. Berikan kebebasan bagi mereka untuk mencoba berbagai permainan edukatif, termasuk yang identik dengan anak perempuan, seperti masak-masakan atau merawat boneka. Hal ini membantu anak memahami bahwa merawat dan memberi kasih sayang bukan hanya milik perempuan.

4, Berikan Contoh Positif di Rumah

Anak Sulit Tidur? Ini Cara Efektif Agar Anak Tidur Tepat Waktu

Anak belajar melalui teladan. Jika ayah ikut membantu pekerjaan rumah, menghargai ibu, dan mengambil keputusan bersama, anak akan meniru sikap tersebut. Orang tua adalah role model terbaik dalam menunjukkan kesetaraan gender.

5. Ajak Berdiskusi tentang Isu Gender Sesuai Usia

Seiring bertambahnya usia, ajak anak laki-laki berdialog tentang apa itu kesetaraan gender dan mengapa penting menghormati perempuan. Dengan diskusi yang terbuka, anak akan memiliki sudut pandang yang lebih sehat tentang relasi laki-laki dan perempuan.

6. Ajarkan Keterampilan Emosional

Banyak anak laki-laki tumbuh dengan stigma “laki-laki tidak boleh menangis”. Padahal, kemampuan mengelola emosi adalah keterampilan hidup yang penting. Orang tua perlu memberi ruang bagi anak laki-laki untuk mengungkapkan perasaan, menangis, atau meminta bantuan tanpa malu.

7. Koreksi dengan Lembut Bila Anak Bersikap Tidak Adil

Jika anak menunjukkan sikap merendahkan atau membedakan orang lain berdasarkan gender, jangan langsung memarahi. Ajak bicara dan jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami mengapa hal itu tidak benar. Membangun dunia yang lebih setara dimulai dari rumah. Cara mendidik anak laki-laki dengan nilai kesetaraan bukan hanya bermanfaat bagi anak perempuan di sekitarnya, tapi juga membantu anak laki-laki tumbuh jadi pribadi yang sehat secara emosional dan sosial. 

Mendidik anak laki-laki agar tidak tumbuh menjadi sosok patriarki bukan sekadar tugas ibu atau ayah, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan menanamkan nilai kesetaraan, empati, dan rasa hormat sejak dini, anak laki-laki dapat tumbuh menjadi pribadi yang adil, bijaksana, dan menghargai perbedaan. Pendidikan ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi masa depan yang lebih setara dan harmonis.