Rumah Sebagai Pondasi: Menanamkan Integritas, Empati, dan Kepedulian pada Anak
- freepik.com
Parenting – Di tengah dinamika kehidupan berbangsa, setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berempati dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan melihat kondisi Indonesia saat ini baik dari sisi politik, sosial, maupun ekonomi. Rumah menjadi pondasi terkuat dalam membentuk karakter anak.
Membangun karakter anak bukan sekadar memberikan pendidikan akademis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan. Di antaranya yang sangat penting adalah empati, kepedulian dan intengritas.
Menurut Paul Ekman ahli psikologi emosi menjelaskan bahwa empati adalah dasar perilaku prososial yang mendorong anak untuk peduli pada orang lain dan membuatnya peka terhadap perasaan orang lain, sementara kepedulian menjadikan anak tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga siap memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Serta integritas membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan dapat dipercaya.
Melalui komunikasi yang hangat, orang tua dapat mengajarkan bahwa anak bukan hanya bagian dari keluarga, melainkan juga bagian dari masyarakat dan warga negara Indonesia. Inilah langkah penting untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga kedamaian, keadilan, dan persatuan bangsa.
1. Rumah sebagai Pondasi Karakter Anak
Psikolog anak menjelaskan bahwa keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk pola pikir dan nilai-nilai seorang anak. Di sinilah anak belajar tentang kejujuran, tanggung jawab, serta kepedulian sosial. Dengan diskusi sederhana mengenai kondisi negara, orang tua bisa menanamkan rasa cinta tanah air sekaligus rasa empati pada sesama. Jangan biarkan anak menonton berita TV tentang demonstrasi sendiri, dampingi ya moms and dads.
2. Ajarkan Empati dan Kepedulian Sejak Dini
