Bermain bersama Ayah, Anak Lebih Cerdas Bahasa: Bukti Riset Neurosains

Ilustrasi ayah bermain dengan anak
Sumber :
  • freepik.com

Parenting – Di balik setiap anak yang tumbuh percaya diri dan bahagia, ada figur ayah yang hadir di rumah, bukan hanya secara fisik tetapi juga emosional. Peran ayah bukan sekadar pencari nafkah, melainkan pendamping yang memberikan rasa aman, teladan, dan stimulasi penting bagi perkembangan anak. Ayah adalah salah satu “guru bahasa” paling penting bagi anak. 

Kecerdasan Anak Bisa Diprediksi Sejak 7 Bulan, Ini Cara Mengoptimalkannya

Bayangkan seorang ayah pulang kerja, masih mengenakan kemeja, ia duduk di lantai bersama si kecil, membangun balok berwarna-warni. “Ini warna merah, ini biru, ayo kita buat menara yang tinggi,” kata sang ayah. Si kecil tertawa, meniru kata-kata ayahnya. Di balik momen sederhana itu, sebenarnya sedang terjadi sesuatu yang luar biasa yaitu otak bahasa anak sedang berkembang pesat.

Sayangnya zaman ini, banyak anak tumbuh tanpa keterlibatan ayah yang aktif. Padahal, kehadiran dan interaksi ayah sangat berperan dalam memperkaya stimulasi bahasa dan meningkatkan rasa percaya diri anak.

Peran Ayah dalam Stimulasi Bahasa Anak

Mengenal Lebih Dalam Fenomena "Dad Brain", Perubahan Otak yang Dialami Ayah setelah Punya Anak

Anak-anak belajar bahasa melalui interaksi sehari-hari, bukan hanya lewat buku. Menurut penelitian Provenzi et al. (2021) dalam “The Paternal Brain in Action: A Review of Human Fathers”, keterlibatan ayah yang aktif saat bermain mampu mengaktifkan jaringan otak yang berhubungan dengan mentalisasi (memahami pikiran orang lain) dan regulasi emosi. Efeknya bukan hanya bonding yang lebih kuat, tetapi juga stimulasi bahasa yang lebih beragam.

Bukti Neurosains tentang Interaksi Ayah dan Anak

Studi MRI pada anak menemukan bahwa semakin banyak interaksi bahasa dengan orang tua, semakin kuat konektivitas saraf pada area bahasa anak (Romeo et al., 2018, Psychological Science). Setiap percakapan kecil saat bermain sebenarnya sedang menyambungkan “kabel otak” baru pada anak.

Halaman Selanjutnya
img_title
Fenomena Husbandless: Saat Suami Hadir Fisik, tapi Hati Tak Pernah Ada