Immature Parent: Ketika Orang Tua Belum Sembuh dari Luka Masa Lalu, Anak yang Jadi Korban

Ilustrasi ayah bunda berantem
Sumber :
  • freepik.com

Pola pengasuhan seperti ini meninggalkan jejak dalam jiwa anak. Psikolog dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi. menyebutkan, anak yang tumbuh bersama orang tua emosional cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola perasaan. Beberapa dampak yang sering terlihat antara lain:

  • Anak sulit percaya diri karena sering disalahkan.
  • Anak menjadi people pleaser, selalu berusaha menyenangkan orang lain.
  • Anak takut dikritik dan sulit mengekspresikan emosi.
  • Anak sering menyalahkan diri sendiri bahkan ketika bukan kesalahannya.
Membangun Bonding 10 Menit Sebelum Tidur: Rutinitas Sederhana yang Berdampak Besar untuk Anak

Dalam jangka panjang, anak-anak ini bisa tumbuh menjadi dewasa yang juga kesulitan menjalin hubungan sehat, karena mereka belum belajar bagaimana menghadapi emosi dengan benar.

Menjadi orang tua yang sempurna memang mustahil, tapi menjadi orang tua yang mau belajar adalah kunci. Solusinya bukan dengan menyalahkan diri, melainkan menyadari luka dan berproses untuk sembuh.

Baby Blues Itu Nyata: Kenali Gejala dan Cara Pulih Menurut Psikolog dan Dokter

Seperti kata psikolog Anna Surti Ariani, “Healing bukan tentang menyalahkan masa lalu, tapi tentang memahami diri agar tidak meneruskan luka ke generasi berikutnya.”

Jadi, Moms and Dads, jangan wariskan luka. Wariskan kasih yang utuh. Belajarlah untuk lebih bijak dan dewasa, karena anak tak butuh orang tua yang sempurna, mereka hanya butuh orang tua yang hadir dengan hati yang sembuh.

Anak 5 Tahun Belum Bisa Membaca? Tenang, Moms! Ini Penjelasan Dokter dan Psikolog Anak