Baby Blues Itu Nyata: Kenali Gejala dan Cara Pulih Menurut Psikolog dan Dokter

Ilustrasi Ibu Baby Blues
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Banyak orang mengira baby blues hanya terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Padahal, kondisi emosional ini bisa berlangsung jauh lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun setelah persalinan.

Janin Sehat & Kulit Bersih: 7 Asupan Wajib untuk Ibu Hamil

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan bahwa gejala depresi pasca melahirkan (postpartum depression) dapat bertahan hingga 3 tahun setelah ibu melahirkan. Jadi, untuk Moms yang pernah melahirkan baik baru kemarin, setahun lalu, bahkan tiga tahun yang lalu jika masih merasakan sedih, cemas, atau trauma yang belum benar-benar hilang, itu wajar.

Menjadi ibu adalah peran besar yang mengubah segalanya mulai tubuh, hormon, tidur, bahkan identitas diri. Maka, penting untuk diingat bahwa kesehatan mental ibu sama pentingnya dengan kesehatan anak.

7 Penyebab Sering Sakit Kepala saat Hamil yang Harus Diwaspadai

Menurut dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K), psikiater anak dan remaja FKUI-RSCM, baby blues adalah reaksi emosional yang sering muncul setelah melahirkan, disebabkan oleh kombinasi perubahan hormon, kurang tidur, dan tekanan emosional karena peran baru sebagai ibu. “Saat kadar hormon estrogen dan progesteron menurun drastis setelah melahirkan, suasana hati ibu bisa ikut turun. Inilah yang menyebabkan munculnya perasaan sedih atau cemas tanpa alasan jelas,” ujarnya.

Psikolog menambahkan bahwa baby blues juga bisa dipengaruhi oleh faktor psikososial seperti kurangnya dukungan pasangan, ekspektasi yang terlalu tinggi, serta tekanan sosial untuk menjadi ibu yang “sempurna”. Banyak ibu baru merasa bersalah ketika tidak bahagia setelah melahirkan, padahal itu wajar. Mereka butuh ruang untuk didengar, bukan dihakimi,

Apa yang Membuat Ibu Mengalami Baby Blues?

  • Perubahan Hormon yang Drastis. Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron turun signifikan sehingga memengaruhi suasana hati.
  • Kurang Tidur dan Kelelahan. Bayi baru lahir membuat ibu sulit tidur cukup, memicu stres dan kelelahan fisik.
  • Kurangnya Dukungan Emosional. Ibu yang merasa sendirian tanpa dukungan pasangan atau keluarga lebih rentan mengalami depresi pasca melahirkan.
  • Tekanan Sosial dan Perfeksionisme. Standar sosial “ibu ideal” bisa membuat ibu merasa gagal dan terus menyalahkan diri.
  • Trauma Persalinan. Proses melahirkan yang sulit atau pengalaman medis yang menegangkan bisa meninggalkan bekas emosional.
Halaman Selanjutnya
img_title
Kenali, Fase Puncak Mual Muntah Saat Hamil