Intip Kolaborasi Uniqlo dan Needles, Remaja Bisa Tampil Gaya dengan Sentuhan Nuansa Vintage 1970-an
- Uniqlo
Parenting – Masa remaja adalah fase paling seru dan penuh eksplorasi, terutama dalam hal penampilan. Busana bukan lagi sekadar penutup tubuh, melainkan kanvas tempat remaja melukis identitas dan menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya. Mulai dari streetwear yang berani hingga gaya vintage yang unik, mengintip tren fashion remaja hari ini berarti memahami bagaimana generasi muda menggunakan pakaian untuk menyuarakan kepercayaan diri dan menemukan tempat mereka di dunia.
Perusahaan ritel pakaian global asal Jepang, Uniqlo, resmi mengumumkan peluncuran Uniqlo dan Needles, sebuah kolaborasi perdana yang istimewa, memadukan kualitas produksi khas Uniqlo dengan estetika dan visi kreatif Needles. Dikenal luas oleh para pecinta fashion, Needles merupakan sebuah brand asal Jepang yang didirikan oleh Keizo Shimizu, pendiri toko pakaian NEPENTHES. Kini, kolaborasi Uniqlo dengan label streetwear asal Jepang ini menghadirkan koleksi fleece yang memadukan kesederhanaan LifeWear dengan estetika khas Needles.
Koleksi ini akan tersedia mulai 31 Oktober 2025 di Indonesia. Usai menggandeng nama-nama besar dunia mode seperti J.W. Anderson, Clare Waight Keller, Christophe Lemaire, MARNI, dan Jil Sander, UNIQLO kini melangkah ke arah baru dengan Needles.
Brand yang lahir dari tangan Keizo Shimizu, pendiri NEPENTHES, sudah lama dikenal sebagai ikon di dunia streetwear karena mampu menjembatani dunia streetwear yang eksperimental dengan estetika Jepang. Needles memiliki reputasi kuat di kalangan street fashion atas beberapa aspek yang khas dan selalu tersemat dalam setiap piece, seperti motif kupu-kupu yang ikonik, garis tape (side strip) di sisi celana, sentuhan gaya vintage, dan siluet yang santai sehingga fleksibel untuk bermacam gaya. Ciri khas Needles tersebut kini tertuang dalam format LifeWear