Bumil Rentan Sakit? Waspadai 10 Tanda Bumil Kekurangan Protein

Ilustrasi Ibu hamil
Sumber :
  • Freepik.com

Parenting – Masa kehamilan adalah fase penting dalam kehidupan seorang perempuan, di mana tubuh ibu hamil membutuhkan perhatian ekstra terhadap asupan nutrisi untuk pertumbuhan janin. Salah satu zat gizi makro yang sangat dibutuhkan ibu hamil adalah protein. Protein berperan besar dalam pembentukan jaringan tubuh, hormon, enzim, serta perkembangan janin di dalam kandungan. Kekurangan protein selama hamil dapat berdampak buruk, baik pada ibu maupun janin. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengetahui tanda-tanda jika tubuh kekurangan protein, agar segera bisa diatasi.

Tanda-Tanda Bumil Kurang Protein

  1.   Munculnya Edema (Pembengkakan di Wajah, Kaki, dan Tangan)

Makan Sehat, Cegah Anemia: Pilihan Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil

Kekurangan protein dapat menyebabkan cairan tubuh tidak terikat dengan baik sehingga menumpuk di jaringan. Akibatnya, bumil mengalami pembengkakan (edema), terutama di area wajah, kaki, dan tangan.

  2.   Imunitas Menurun

Protein adalah bahan baku utama pembentuk sel imun dalam tubuh, seperti antibodi, enzim, dan sel darah putih. Saat bumil kekurangan protein, bumil jadi lebih mudah terkena flu, infeksi atau sulit pulih saat sakit karena protein berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh

  3.   Gampang Lemah dan Gampang Lelah

Belajar Sejak dalam Rahim : 5 Cara Mendidik Anak Sebelum Lahir

Protein adalah salah satu sumber energi penting. Jika asupan protein kurang, bumil akan merasa cepat lemas, letih, dan tidak bertenaga, meski aktivitas sehari-hari tidak terlalu berat.

  4.   Ngidam Manis-Manis

Salah satu tanda tubuh kekurangan protein adalah munculnya keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan manis. Hal ini karena tubuh mencari sumber energi cepat sebagai kompensasi rendahnya asupan protein.

  5.   Gampang Lapar

Bumil Wajib Tahu! 4 Hal Sepele yang Bisa Berdampak Besar ke Janin

Protein berfungsi menjaga rasa kenyang lebih lama. Jika tubuh kekurangan protein, bumil akan lebih cepat merasa lapar meskipun baru saja makan.

  6.   Rambut Rapuh dan Rontok

Rambut terdiri dari protein keratin. Kekurangan protein membuat rambut rapuh, kusam, dan mudah rontok, sehingga bisa menjadi salah satu tanda tubuh ibu hamil membutuhkan asupan protein tambahan.

  7.   Kulit Kering dan Kusam

Protein (kolagen) membantu menjaga elastisitas dan kelembapan kulit. Kekurangan bisa membuat kulit kering, bersisik, atau kusam.

  8.   Mood Swings / Mudah Emosi

Kekurangan asam amino dari protein bisa mengganggu produksi neurotransmitter di otak, sehingga ibu jadi mudah cemas, murung, atau gampang marah.

  9.   Luka Sulit Sembuh

Jika ibu mengalami luka kecil, biasanya proses penyembuhan lebih lama karena protein dibutuhkan untuk regenerasi sel.

  10.   Penurunan Massa Otot

Otot terasa cepat pegal, kaku, atau mengecil karena tubuh “mengambil” protein dari otot untuk kebutuhan energi.

Kebutuhan Protein Ibu Hamil Menurut Ahli

Menurut World Health Organization (WHO) dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kebutuhan protein pada ibu hamil lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak hamil.

Ibu hamil memerlukan tambahan sekitar 1,1 gram protein per kilogram berat badan per hari. Rata-rata, bumil membutuhkan 70–100 gram protein per hari, tergantung usia kehamilan, berat badan, dan kondisi kesehatan.

Sumber protein sehat yang disarankan antara lain:

Protein hewani: ikan, ayam, daging tanpa lemak, telur, susu, dan produk olahannya.

Protein nabati: tahu, tempe, kacang-kacangan, edamame, serta biji-bijian.

Kecukupan protein pada ibu hamil sangatlah penting, bukan hanya untuk kesehatan Moms, tetapi juga untuk perkembangan optimal janin di dalam kandungan. Jika mengalami tanda-tanda seperti mudah lelah, sering lapar, rambut rontok, hingga pembengkakan pada tubuh, sebaiknya Moms segera memperbaiki asupan gizi. Konsultasi dengan dokter kandungan atau ahli gizi juga sangat dianjurkan agar kebutuhan protein sesuai dengan kondisi tubuh. Dengan pola makan seimbang dan cukup protein, kesehatan bumil akan lebih terjaga dan tumbuh kembang si kecil pun lebih optimal hingga warktu persalinan