Belajar Sejak dalam Rahim : 5 Cara Mendidik Anak Sebelum Lahir

Ilustrasi ibu hamil
Sumber :
  • freepik.com

Parenting – Banyak calon orang tua mengira pendidikan anak dimulai setelah lahir. Padahal, perkembangan indera dan otak janin sudah berlangsung sejak trimester pertama, termasuk perkembangan pendengaran yang memungkinkan janin merespons suara dan ritme di sekitarnya. Menyadari ini memberi kesempatan emas sejak dalam kandungan, Moms dan Dads sudah bisa mulai “mendidik” dengan cara sederhana yang memperkuat ikatan emosional dan menstimulasi perkembangan janin. 

Bayi Sulit Tidur? Ini Pola Normal dan Tidak Normal yang Wajib Ayah Bunda Tahu!

Salah satu menstimulasi janin adalah dengan cara beromunikasi. Mengapa berkomunikasi dengan janin penting? Menurut development of fetal hearing, PubMed Central perkembangan struktur telinga dan respons terhadap suara dimulai sejak kehamilan pertengahan. Janin mulai merespons suara sekitar terutama di trimester ketiga, dan suara ibu adalah yang paling jelas terdengar. Penelitian menunjukkan bahwa paparan suara (suara ibu, musik lembut, pembacaan) dapat memicu respons pergerakan janin dan bahkan meninggalkan jejak memori awal yang dapat dikenali setelah lahir. Selain itu, keterlibatan ayah dan anggota keluarga selama kehamilan berkontribusi pada kesejahteraan psikologis ibu dan pembentukan keterikatan dini. 

5 Cara Sederhana Mendidik dan Berkomunikasi dengan Janin

1. Ajak Berkomunikasi : Bicara pada Janin dengan Tenang

Bumil Wajib Tahu! 4 Hal Sepele yang Bisa Berdampak Besar ke Janin

Saat Moms hendak melakukan sesuatu (bangun, makan, akan tidur, atau akan bepergian), ucapkan satu kalimat sederhana ke janin “Halo Nak, bunda mau ke dapur ya, nanti bunda bawain susu buat adik.” Kenapa hal ini efektif? Janin sudah mulai merasakan suara, intonasi, dan ritme, suara ibu adalah sinyal konstan yang memberikan rasa aman. Pengulangan suara orangtua membantu janin mengenali pola bunyi setelah lahir. Penelitian menunjukkan bahwa suara ibu dan paparan bahasa selama kehamilan dapat berkontribusi pada pengenalan suara 

2. Membaca Buku dengan Bersuara, Bukan untuk Membuat Anak Pintar Instan, tapi untuk Mengenalkan Irama Bahasa

Bacakan buku bergambar atau bacaan ringan (puisi pendek, cerita anak) dengan suara pelan dan jelas selama 5–10 menit per sesi. Kenapa ini efektif? Dalam sttudi kualitatif dan kajian menunjukkan bahwa membaca pada janin (dan melanjutkannya setelah lahir) dapat memperkuat pola interaksi membaca ibu-anak dan menumbuhkan minat baca di kemudian hari. Selain itu, paparan bahasa awal membantu organisasi sistem auditori janin. 

Halaman Selanjutnya
img_title
Mengenal Lebih Dalam, Ego Anak yang Harus Dibangun Seorang Ayah