Bukan Sekadar Lelah, Ini 3 Tanda Parental Burnout pada Orang Tua
- Freepik.com
Muncul pikiran “Aku sudah bukan orang tua yang baik” atau “Aku gagal mengasuh anak.” Dulu pengasuhan terasa membahagiakan, kini terasa hampa. Perasaan ini membuat Moms and Dads seolah kehilangan arah dan makna sebagai orang tua. Ingat, ini bukan tanda kegagalan tetapu ini tanda tubuh dan jiwa sedang kelelahan dan butuh pemulihan.
Apa yang Bisa Moms and Dads Lakukan?
- Tarik napas dan beri ruang untuk diri sendiri. Sadari bahwa lelah ini nyata dan valid.
- Cari dukungan. Cerita pada pasangan, sahabat, atau profesional bisa membantu meringankan beban.
- Istirahat terencana. Sediakan waktu “me time” meski sebentar, untuk mengisi ulang energi.
- Self compassion. Ingatkan diri bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan, bukan perlombaan. Kesempurnaan bukan tujuan, kehadiran dan cinta sudah sangat berarti.
Parental burnout bukan tanda Moms and Dads gagal, bukan juga tanda cinta berkurang kepada anak. Ini tanda bahwa tubuh dan jiwa sudah bekerja keras dan butuh istirahat. Dengan menyadari tanda-tandanya sejak dini, Moms and Dads bisa mengambil langkah pemulihan sebelum kelelahan ini semakin dalam. Tarik napas, beri ruang untuk diri sendiri, dan jangan ragu meminta bantuan. Kalian tidak sendiri, mengasuh anak adalah perjalanan panjang dan menjaga diri sendiri juga bagian penting dari cinta untuk keluarga.