Bukan Sekadar Nafkah: Bagaimana Ayah Menjadi Teladan Emosi Bagi Anak
- freepik.com
Ketika ayah menunjukkan bahwa ia marah tapi memilih diam sejenak, menarik napas, atau menunda bicara sampai tenang, anak akan meniru, "Sabar itu mungkin, meski sedang kesal." Anak belajar bahwa emosi bisa dikendalikan, bukan dilampiaskan.
- Masalah Diselesaikan dengan Kepala Dingin
Saat konflik terjadi di rumah, dan ayah memilih berdiskusi tenang, mencari solusi, dan tidak menyalahkan, anak menyaksikan cara menyelesaikan konflik dengan sehat. “Oh, ternyata masalah itu bukan untuk dihindari atau dimarahi, tapi untuk dipahami dan diselesaikan.” Ini akan menjadi bekal luar biasa saat anak menghadapi konflik di luar rumah.
- Rasa Aman adalah Rumah
Yang paling penting, saat ayah tenang, rumah menjadi tempat yang aman secara emosional. Anak tidak takut untuk jujur. Ia merasa dihargai dan dilindungi. Rasa aman ini adalah fondasi utama dalam perkembangan mental anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang tenang dan stabil secara emosional, akan tumbuh lebih percaya diri, tidak agresif, dan memiliki kecerdasan sosial yang lebih baik.
3. Cara Ayah Mengelola Emosi = Pelajaran Pertama Anak tentang Dirinya Sendiri
Sikap ayah adalah cermin pertama anak laki-laki dalam mengenal dirinya, dan model relasi pertama anak perempuan dalam memahami bagaimana lelaki seharusnya bersikap. Maka, saat para ayah berusaha mengelola emosi, ayah sedang mengajarkan anak bahwa emosi itu wajar, tapi ada cara yang tepat untuk mengekspresikannya. Menunjukkan bahwa kekuatan bukan pada volume suara, tapi pada ketenangan saat menghadapi tekanan. Memberikan ruang aman bagi anak untuk berkembang menjadi pribadi yang utuh secara emosional.