Kenali Komplikasi Bayi Prematur yang Bisa Terjadi
- freepik.com
Sindrom gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome) adalah salah satu penyebab utama kematian bayi prematur. Hal ini terjadi ketika paru-paru bayi yang belum sempurna tidak memiliki zat pelindung, yaitu surfaktan, yang cukup.
Surfaktan merupakan zat yang diproduksi di dalam paru dan bertugas untuk membantu menjaga paru bayi agar tetap berkembang. Jika jumlah surfaktan di dalam paru tidak cukup, bayi akan kesulitan untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Oleh karena itu, bayi prematur yang mengalami komplikasi pada paru-paru berupa sindrom gangguan pernapasan sering diberikan tabung oksigen dan pengganti surfaktan.
Sindrom gangguan pernapasan dapat menyebabkan akibat yang lebih parah dibandingkan BPD, seperti asma ketika dewasa hingga kematian. Akan tetapi, jika diobati dengan tepat, sindrom ini hanya terjadi beberapa minggu sampai bulan.
3. Apnea
Menurut sebuah jurnal dari American Academy of Pediatrics, hampir 100 persen bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan minggu ke-28 mengalami apnea. Apnea, yang juga menjadi ciri-ciri bayi prematur, merupakan gangguan pernapasan yang memberikan jeda saat bernapas selama 15 detik (henti napas).
Komplikasi atau gangguan paru-paru pada bayi prematur yang satu ini biasanya tidak terjadi segera setelah lahir. Kondisi ini biasanya terjadi 1—2 minggu setelah bayi prematur lahir, meski belum ada hal yang bisa memastikan itu.